Kamis, 16 Mei 2013

Happy Birthday Greyson Chance Part 2

  #17


hari berikutnya di sekolah..

grey dan tiffany berdiam diri. tak ada senyuman dan lirikan. saat bertemu tiffany hanya buang muka, sedangkan grey bingung dengan tingkahnya tiffany.

grey dan cody berada di bis sekolah menuju pulang ke rumah. "tiffany kenapa cen?" tanya cody penasaran.

"mana gue tau! emang gue bapaknya!" jawabnya nyolot. habis ia males ditanya tentang tiffany.

"kalo bukan gara2 lo, si tiffany gak mungkin seharian gak maen sama gue. buktinya dia diem aja!" ujar bocah berambut pirang itu.

grey tidak menjawab. tapi matanya melirik ke kursi belakang dimana tiffany duduk. dia duduk bersama kathlyn.

grey hanya ingin memastikan tiffany baik2 saja dan ternyata dari tadi ia tertawa dengan kathlyn dan beberapa teman2 cewek lainnya.

"tuh liat dia gak apa2!" beritahu grey, cody menoleh kepada tiffany.

"iya iya. gue kira lo apaan gitu"

"enak aja lo!" sahut grey.

tiffany sedang memeriksa buku dikamarnya sambil mendengarkan lagu Waiting Outside The Lines dari radio. lagunya yg enak dan penyanyinya asal Oklahoma!

"hem.. enak juga lagu ini" gumanya. kemudian kurang lebih 3 menit diputar lagu itu, berikutnya lagu home is in your eyes

"hemm.. suaranya kaya greyson" ucap tiffany sambil mencari buku paket fisika, sepertinya ada PR yg ingin ia kerjakan.

ke
mudian saat mengerjakan PRnya tiffany ditemani lagu asik malam itu menjadikan semangat belajarnya naik.

tetapi, tetap saja entah mengapa pikirannya jadi memikirkan grey. kenapa dia muncul terus dibayangan gadis itu.

semakin ia kerjakan, semakin pikirannya erus membayangkan wajah grey.

"arrggh. greyson again! why why why?" gumamnya sedikit gusar. kemudian, ia memfokuskan kembali pada PRnya.



#18

ternyata diam2 tiffany berlatih menari di studio dance sekolahnya. suruh siapa pintunya tidak terkunci!

ia bukan menari ala dance hip hop, tapi latihan nari ballet. sejak kecil dia sudah berlatih ballet!
tiffany melakukan gerakan pirouette kemudian disusul gerakan arabesque. hingga tiba2
"cool!" terdengar suara. tiffany melihat sosok seseorang yg melipat ke dua tangannya sambil bersandar ke
tembok sedang memperhatikannya. terlihat sekali di bayangan cermin yg besar di studio itu.

tiffany sedikit kaget. sejak kapan grey berdiri disitu dan memperhatikannya.

"grey? lagi ngapain disini?" tanya gadis itu sedikit malu karena diperhatikan bocah itu sedang menari.

"gue tadi gak sengaja lewat. denger suara2 gitu dan ternyata lo!" jawabnya yg melontarkan senyuman.

"ouh" sahutnya sedikit malu.

"tadi itu. awesome! lo bisa ballet?"

"i..iya" jawab tiffany ragu2.

"bagus loh tadi!" puji greyson

"thanks. emm.. bisa nari juga?" tanya tiffany.

"well, gue sih gak pernah nyoba" jawab grey. kali ini dia bicara ramah sekali.

"mau gue ajarin?" tawar gadis itu.

"gue bisa ballet!" ucapnya

"no! bukan ballet. tapi.. dansa. can you?" tanya tiffany kembali

"i don't know.." balasnya ragu. tanpa berpikir panjang, tiffany langsung menarik tangan grey

tiffany menaruh kedua tangan grey dipinggangnya sedangkan kedua tangan tiffany ditaruh di pundak grey.


"hey tiff!" panggil grey.

"udah.. lo dengerin irama musiknya aja terus dibarengin sama langkah kaki lo" perintah tiffany, grey hanya mengikitunya. makin lama mereka berdansa semakin lancar!

greyson terus memandangi mata tiffany. mereka saling menatap bahkan tersenyum..



#19

tiffany memutarkan tubuhnya begitu kencang sampai ia terjatu dipelukan grey.

"sorry.. sorry" ucap gadis itu. tak lama kemudian mereka diselingi tawaan.

sambil berdansa grey bertanya sesuatu.

"do you ever have a boyfriend in chicago Mrs. Madison."

"ialah dulu pernah punya!" jawab tiffany sedikit angkuh.

"oh. gantengan mana sama gue?" tanya grey yg sok-sokan itu. "terus namanya siapa? emm.. udah pernah first kiss kah sama?" tanya grey bertubi tubi.

"lo tuh kaya wartawan, nanyanya kebanyakan!" jawab gadis itu heran "namanya michael. first kiss? no! belum pernah"

"good" sahut grey senang. "tiff.." grey menatap tiffany dalam2

"hem.." gadis itu mengalihkan pandangannya. lalu grey menarik dagu tiffany ke arah wajahnya.

"can i kiss you?" tanya grey. tiffany tidak menjawab. saat itu juga grey akan mencium tiffany, tapi.........

tapi, ketika itu jantung tiffany berdebar debar, wajah grey semakin mendekat!

gadis itu pun semakin menjauhi wajah grey yg akan menciumnya.

semakin tiffany menjauh, ia semakin memundurkan wajahnya dari wajah grey. mundur.. mundur.. mundur. "gubraaaaak" God! gadis itu terjatuh ke lantai. entah nervous atau bagaimana. padahal grey mencium saja belum, tiffany sudah keburu jatuh duluan.

grey k
aget tapi ia tak bisa menahan tawanya.

ia menertawakan tiffany yg terjatuh. gadis itu pun malu.

"aww" rintihnya. grey masih tertawa mendapati tiffany seprti itu.

"ayo" grey mengulurkan tangannya, membantu tiffany berdiri.

gadis itu tetap menundukan kepalanya karena malu.

tiba2 kathlyn datang
"tiff? grey?" panggil gadis itu.

"well, kathlyn udah dateng. gue pergi ya" ucap grey "i'm waiting for a kiss" bisik grey ditelinga tiffany sambil berjalan pergi.
"try me!" sahut tiffany. grey hanya tersenyu.



#20

grey yg berjalan keluar studio hanya bisa senyum2 sendiri. saat di dekat pintu studio, ia berdiam sejenak sambil membayangkan tiffany barusan.

sebenarnya grey hanya ingin menjahili gadis itu. untungnya tiffany langsung terjatuh. kalau tidak, bibir grey sudah mendarat di bibirnya gadis itu dan bisa kacau urusannya!

cody yg sejak tadi mencari grey kebingungan, melihat bocah itu tersenyum send
iri seperti orang gila.

"lo kenapa grey senyum2 gajelas?" ucap cody makin heran.

grey masih cekikikan "gak, itu tiffany abis gue kerjain." jawabnya kemudian disambung dengan senyuman kembali.

"emang lo ngerjain apaan?"

"gue mau nyium dia, tapi gak beneran lah. eh terus dia malah jatoh kayanya grogi gitu. haha dasar cewek!" ujar greyson dengan tawaan yg menjadi jadi.

"hem.. bilang aja lo emang pengen nyium cen!" ledek cody.

"ya gak lah. gaberani gue!" jawabnya.

disituasi yang sama jantung tiffany yg masih dag dig dug mulai kembali normal.

"lo kenapa tiff? terus tadi kok ada greyson?" tanya kathlyn penasaran.

"he tried to kiss me!" ucap tiffany yg menarik nafas dalam2.

"kok bisa?"

"gak tau. dan parahnya lagi, gue malah jatoh. gak bagus banget kan!" ujarnya masih sedikit cemas.

"ya ampun kenapa bisa jatoh?" tanya kathlyn yg juga penasaran.

"gue.. gue.. gak tau ah. gue deg degan kath."

"sabar yaah. sayang banget.. seandainya lo gak jatoh." saran kathlyn, tetapi nasi sudah menjadi bubur. semua itu tak dapat diulangi lagi.

"iya gue tau. tapi kenapa gue gak lari aja gitu ya atau ngapain. daripada jatoh. malunya itu loooh.." cerita gadis itu, yg masih tidak bisa membayangkan betapa malunya ia terhadap grey.

"yaudahlah udah kejadian. lebih baik kita pergi dari sini, sebelum si lauren dan anak dance lainnya kesini" pinta kathlyn.



#21

setelah istirahat makan siang, murid2 kembali ke kelas.

beberapa menit kemudian pelajaran biologi dimulai.

Mrs. Anna segera menerangkan pelajaran itu. keadaan kelas sunyi, sepi. semua anak memperhatikan Mrs. Anna.

setelah menerangkan kurang lebih 30 menit, anak2 mulai mengerjakan tugas yg diberikan guru itu.

grey meminjam penghapus kepada tiffany, karena gadis itu duduk di belakang grey.

"tiff minjem penghapus" pinta grey. tiffany langsung memberikan penghapus itu tanpa melihat grey.

grey menggunakan penghapus itu. lalu segera mengembalikan.
tetapi, tiffany tidak mau melihat grey.

"tiff lo kenapa?" grey bertanya sangat heran padanya

"gak apa2." sahutnya yg akhirnya menatap grey.

"oh." seru grey. bocah itu tidak langsung mengerjakan soal kembali, tetapi malah memperhatikan gadis itu.

"kenapa liat2?" tnya gadis itu.

"gak apa2 hehe" grey malah nyengir kepda tiffany.

hari demi hari dilalui saat bulan agustus itu. tiffany dan grey terasa lebih akrab. seperti ketika grey yg suka meminjam penghapus atau pensil dengan tiffany.

lalu tiap tiffany masuk kelas, bocah itu selalu menyapanya "hai tiffany!" sapanya, ia juga melontarkan senyum paling indahnya terhadap gadis itu.
tiffany pun sedikit bingung.

tapi lama kelamaan mereka semakin akrab dan dekat. bahkan
sering ke kantin berdua untuk makan siang.


grey yg selalu memandangi tiffany. hingga di bis sekolah mereka duduk berdua, bercanda, tertawa bersama sampai2 membuat lauren gusar mendapati, grey kadang menggandeng tangan tiffany.

i know. he fell in love with the girl.


"yes cody i like her!" curhat grey pada cody.

"cuma suka? not love?" tanyanya bimbang

"love? i am love sick! gak tau co, gue masih ragu" jawabny.

"dulu aja lo waktu dia balik, lo bilangnya benci"

"ia tapi sekarang enggak!"



#22

sorenya, grey dan tiffany sedang duduk di ayunan taman bermain dekat sdnya itu.

grey mengulurkan tangan kanannya pada tiffany.

"buat apa?" tanya tiffany
"ayo kita berjabat tangan." pinta grey.

"iya buat apa?"


"besok kan lo ulang tahun tiffany!" ujar greyson. tiffany hanya tertawa, betapa lupanya ia dengn hari ulang tahunnya.

"oh. oke" mereka berjabat tangan "eh lo kan besok juga ulang tahun grey. jadi happy birthday ya!" ucap gadis itu nyengir.

"bukan gue aja kan yg ultah. tapi kita tiff" jawabnya greyson.

"hehe. lo mau kado apa dari gue?" tanya tiffany.

"gue minta.. sesuatu yg susah lo temuin."

"apa?"

"emm.. mawar hitam. bisa gak nyarinya?"

"oke siapa takut. tapi lo harus kasih gue, emm... apa ya? apa aja deh!" ucap tiffany.

"pede banget sih kaya yg bira nyari bunganya aja!"

"pasti bisa dong!" tantang tiffany.

"oke gue tunggu jam 5 harus ada!"

"oke!"


sepulang sekolah jam 3 tiffany akan mencari mawar itu. tapi, sebelumnya ia langsung berdandan dengan memakai dress warna peach selutut tanpa lengan dan rambutnya yg dikepang kelabang satu menyamping ke arah bahu kanan tiffany. sedangkan grey menyiapkan pesta ultahnya yg ke 16 di belakang rumah dengan mengundang teman2 sekelasnya beserta teman dekatnya.

tiffany langsung mengambil sepedanya, i
a hanya memakai sepatu converse. dasar ga matching! lalu langsung tancap gaaaas!

tiffany sudah mengelilingi tempat toko bunga dikota kecil capitola, tapi tak ada yg menjual mawar hitam. karena mawar hitam langka sekali.

gadis itu sudah putus asa tak tahu lagi mencari padahal sudah jam setengah 5.

tiffany lelah, ia tak berhasil mencari bunga itu. hingga.. di sebuah rumah yg cantik dipenuhi bunga itu, tiffany melihat 3 tangkai mawar hitam !

tanpa berlama lama, tiffany menghampiri rumah itu.



#23

tiffany memarkirkan sepedanya, kemudian masuk ke halaman rumah itu.

ia begitu senang ternyata ia menemukan mawar itu. tapi, yg menjadi masalah adalah bagaimana mendapatkan bunga itu.

sesaat kemudian sapa seseorang yg mendekat ke arah tiffany.

"maaf, sedang apa ya?" ucap seorang nenek berusia 60-an, tapi terlihat masih segar bugar. gadis ia sedikit kaget karena pemilik bunganya muncul.

"euh.. euh.. saya.. saya.. saya boleh minta mawar hitamnya gak?" tanya tiffany sedikit takut.

nenek itu terdiam memandang tiffany sejenak.

"ooh. namamu siapa?" tanya si nenek itu

"saya madison. kalo anda?" tanya tiffany kembali.

"oh tiffany. panggil saya julie."

"julie? oh saya boleh minta satu tangkai mawar hitam ini?"

"bagaimana ya tiffany, mawar2 ini sangat berharga bagi saya."

"oh jadi tidak bisa ya."

"em.. tumbuhan mawar itu pemberian seseorang yg sangat berarti bagi saya."

"pemberian seseorang? emm.. suamimu julie?" tanya tiffany penasaran.

"oh itu, bukan pemberian suami saya" jawab julie.

"terus pemberian siapa? maaf saya jadi bertanya"

"kejadiannya di tahun 1964. mawar itu diberikan oleh kekasih saya. namanya Leonard."

"oh.. lalu leonard itu suamimu kan?" tanya tiffany yg makin penasaran.

"bukaan. dia sudah meninggal saat kecelakan tragis yg menimpanya." ujar nenek itu. tiffany menjadi bersalah dengan ucapannya.

"maaf saya gak bermaksud.."

"iya saya tahu kok"

"memangnya dia kecelakaan apa?"

"dia kecelakaan diusianya yg ke 19 tahun. waktu itu ulang tahun saya. dia memberikan bunga mawar ini, tapi sepulang dari rumah saya, ia tabrakan dengan mobil lain." curhat julie, membuat tiffany sedih dan ketakutan.

"makanya saya takut sekali jika saya memberikan bunga ini. takut ada kejadian buruk menimpamu"

tiffany hanya menatap pilu kepada julie.



#24

tiffany sangat terjadi mendengar kisah julie. hingga matanya berkaca kaca.

"lalu, kenap kamu menginginkan bunga ini?" tanya julie. tiffany tidak langsung menjawab. ia terdiam sejenak.

"bunga itu untuk teman saya. hari ini ia berulang tahun" jawab gadis itu.

"ouuh.. kekasihmu?"

"bukan. tapi seseorang yg saya suka"

"emm.. mungkin saya bisa memberikan satu tangkai untukmu" julie tersenyum pada tiffany.


"yang benar?" tanya tiffany yg girang.

"ya. tunggu sebentar saya ambil gunting dan plastik. mawar itu banyak durinya" ucap julie lalu segera pergi ke dalam rumahnya.

sesaat kemudian. bunga itu telah di potong kemudian dibalut dengan plastik kaca.

"ini.. "

"oh terima kasih julie kau sungguh baik" ucap tiffany.

"ya.."

tiffany segera pergi karena dia sudah terlambat!

"hey tiff!" panggil julie "semoga berhasil" ucap nenek itu.

"ya" tiffany pun segera pergi.


tiffany mengayuh pedal sepedanya. ia sudah tidak memperdulikan penampilannya.

ia datang jam 5 lewat. tanpa memarkirkan sepedanya, ia segera masuk ke rumah grey berlari sekencang mungkin.

tak disangka, kakinya tersandung sesuatu entah apa. membuatnya kehilangan keseimbangan hingga tubuhnya menyenggol meja yg diatasnya terdapat gelas2 berisi minuman soda untuk para tamu yg datang.

terlalu k
encang mebuat semua gelas jatuh dan hancur berkepingkeping. keadaan kacau!

grey yg mendengar sekaligus melihat kekacauan itu wajahnya berubah menjadi merah padam.

tawaan dan senyuman yg sejak tadi ia pasang luntur melihat kejadian ini. sementara tiffany sendiri terkaget kaget karena kecerobohannya.

dan apa daya, grey menghampiri tiffany dengan wajah yg kurang biasa. wajah marah! tatapan yg tidak bisa dibayangkan.

membuat gadis itu ketakutan. ia tidak bisa berpikir apa2!



#25

tiffany menundukan kepalanya. ia tahu pasti akan terjadi sesuatu.

sementara itu grey sudh ada dihadapan tiffany. ia memegang kedua pundak tiffany..

sepertinya grey akan mulai berbicara. atau lebih tepatnya, mengamuk!

"tiff..!" panggil grey yg kemudian menghela nafas panjang.

"lo tuh.. apa apaan sih tiff! liat gue! liat gue" bentak grey. air mata tiffany mulai pecah.


"lo tuuuh.." grey menghentikan ucapannya sejenak "ke 2 kalinya tiff. lo kacauin pesta gue! kenapa tiff? kenapa?" ucap grey yg marahnya menjadi jadi.

"liat gue tiff!" bentaknya kembli. tiffany pun memberanikan diri menatap mata grey yg penuh amarah.

"lo itu cewek paling jahat yg pernah gue temuin!" ucap grey tak tahan.

"apa lo bilang jahat?"

"iya. sekarang gue gak mau tau lo mendingan pergi dari sini. PERGIIII !" teriak greyson.

"oke gue pergi! gue juga gak mau disini" ucap tiffany yg kemudian pergi dari pesta itu.

tiffany pergi dengn membawa mawar yg belum sempat ia berikan pada grey. cody yg melihat sekilas kejadian itu karena habis dari toilet langsung mendekati grey.

"grey.. lo kok. jahat banget !" seru cody dihadapan wajah grey.

bocah itu benar2 kacau balau. bahkan semua orang yg ditempat itu hanya bisa terdiam membisu layaknya patung.

"lo jahat grey!" ucap cody sekali lagi, kemudian ia segera
pergi mengejar tiffany.

tiffany mengayuh pedal sepedanya sekuat tenaga. air matanya semakin mengalir. ia menangis.

terus dan terus ia mengayuh.

cody mencari tiffany memakai skateboardnya. di taman bermain pun tak ada. dimana mana tak.

akhirnya cody pergi ke suatu tempat dimana ia bisa menenangkan dirinya jika ada masalah, yaitu dipinggir pantai yg ditemani ombak laut di sore hari itu. dan benar dugaan cody. tiffany ada disana. sedang duduk diatas pasir sambil menatap matahari terbenam.



#26

perlahan lahan cody menghampiri tiffany. ia takut mengganggu gadis itu.

"tiff..?" panggil cody hati hati. gadis itu melirik cody. tapi tak ada sahutan.

"lo gak apa2 kan" tanya cody khawatir.

"ya jelas gue kenapa2 lah coco!" jawab tiffany dengan wajah tak menentu. saat itu juga matanya sudah tidak basah.

cody pun ikut duduk disamping tiffany. keadaan sedikit membaik.

"bagus ya!" seru cody yg tersenyum kecil memandang matahari.

"apanya?" tanya gadis itu.

"mataharinya lah. masa lo! enak juga enggak mandang lo!" ucapnya dalem. tiffany cemberut.

"dasar lo co. jahat!" tiffany sedikit ngambek atas ucapn cody.

cody tertawa kecil.

"gitu aja ngambek. jelek lo!" goda cody. tiffany tak menjawab, ia pura2 cemberut.

"jangan sedih tiff. grey emang gitu." hibur cody.

"udahlah co, gue gak mau bahas tentang dia. gue gak mau mikirin dia lagi" ucap gadis itu kembali sedih.


"oh gitu.. yaudah gak usah sedih." hibur cody agar tiffany tidak sedih lagi.

"iya co. makasih ya!"

"iya. okay give me a hug" pinta cody sebagai tanda sayangnya pada tiffany. tiffany pun memeluk cody.

"lo baik banget co. bagi gue lo itu udah kaya kakak gue" ucap tiffany yg masih memeluk cody.

"iya. dari dulu juga gue udah anggep lo ade!" jawab cody yg penuh perhatian kepada tiffany.

"tapi tiff. jangan meluk gue kelamaan. lo gak suka sama gue kan?" tanya cody bercanda tapi seperti serius.

tiffany mengkerutkan keningnya dan melepaskan pelukannya yg dari tadi memeluk cody.

"suka? sama lo? no way!" sahut gadis itu yg juga menggelengkan kepalanya.

"kirain. secaraa... siapa sih yg nolak cowok cool kaya gue" ujarnya bangga. tiffany hanya tertawa geli mendengar ucapan cody.

"iya deh lo cool haha. tapi co, makasi ya udah buat gue ketawa"

"iyaa. tenang saja kawan" sahut cody.



#27

sementara greyson. ia terpaku dengan kejadian ini. untuk kedua kalinya ia pergi ke kamar dan mengunci diri dikamar. greyson tak menangis, ia hanya sedang merenung. apa yg tadi ia ucapkan salah. semua teman2nya pergi meninggalkan dirinya dari pesta yg tlah ia buat. dan mereka mengtakan grey jahat.

hayden, colton, kathlyn, alli adiknya cody. dan masih banyak lagi. pesta itu dibubarkan!

keesok
an harinya pun berjalan sangat buruk. kali ini, saat disekolah tiffany selalu menghindar dari grey. grey tahu ia salah karena ucapannya semalam, tapi ia tidak mau minta maaf dengan tiffany.

sedangkan gadis itu tidak pernah mau memandang grey lagi. ia selalu mencari cara agar tak bertemu lebih lama dengan bocah itu. cukup dikelas ia bisa bertemu dengan grey. sementara itu, ia menukar tempat duduk dengan taylor agar menghindari grey. untung bocah itu mau.

2 minggu tak membaik juga.

tiffany lebih sering bermain dengan cody dan kathlyn, sedangkan grey seperti biasa. bermain dengan teman2 cowok sebayanya.

tiffany memang sudah tidak memendang kesedihan atau amarah terhadap grey. tapi ia masih belum mau bicara dengan grey. ia hanya ingin menghindari grey untuk selama lamanya.

cody pun lama2 kasih dengan grey, saat itu grey sedang duduk sendirian di lobi sekolahnya.

"heh
bro! sendirian aja lo!" tanya cody seperti biasa.

"ya seperti yg lo liat. gue sendirian" jawab grey.

"oh haha. eh gimana udah baikan belum sama tiffany?" tanya cody kepengen tahu.


"belum. gue tau gak seharusnya gue ngomong gitu. tapi, gue gak tau harus minta maaf gimana ke dia" ujar grey bingung. cody terdiam memikirkan sesuatu.

"ahaa.. gue tau!" ceplos cody

"tau apaan?"

"bantuin lo baikan!"

"em.. apa rencananya?" tanya grey penasaran.

"udah lo tenang aja. lo tinggal ikutin saran gue."



#28

keesokannya, siang hari.

"tiffany!" panggil kathlyn.

"apa?"

"anterin gue ke ruang theater, tadi pas liat pertunjukan tari anak kelas 2 jepitan gue kelempak ke atas panggungnya" ujar kathlyn.

"ih. gamau ah takut gue. mana gelap lagi."

"enggak. itu kan bekas dipake latihan tadi." pinta kathlyn memohon.

"iya deh."

mereka pergi menuju ruang theater yg gak terlalu besar dan terdiri dari beberapa ratus bangku serta panggungnya.

"yuk masuk" ajak kathlyn. gadis itu masuk terlebih dahulu, kemudian disusul tiffany.

setelah tiffany masuk dan mulai berjalan terlebih dahulu, kathlyn menghentikan langkahnya dan pergi secepat kilat keluar dari ruangan itu yg kemudian mengunci ruangan itu juga. sontak tiffany kaget. ia segera menghampiri pintu itu

"kathlyn! kathlyn!" panggilnya. tapi nyatanya pintu terkunci. tiffany tidak bisa keluar.

"tolong bukain pintunya!" rengek tiffany ketakutan.

tiffany pun sudah berteriak teriak, tetapi tak ada yg mau membukakan pintu. mana gelap! tapi mengapa lampu disekitar panggung itu terang. aneh.

tiffany sangat ketakutan. ia tak bisa berbuat apa2 di dalam ruangan yg cukup besar itu.

setelah beberapa saat berlalu, tiffany masih tidak memberanikan diri melihat ke atas panggung itu, bahkan ia tak melirik kursi2 kosong itu. kan takutnya ada ses
uatu yg duduk diantara ratusan kursi diruangan itu. ih takuuut!

tiffany duduk di depan pintu itu sambil menunduk ketakutan. berharap ada yg membukakan pintu. tiba tiba terdengar alunan simphony Danse De La Fe Drage. musik yg pernah tiffany pakai untuk menari ballet the nutcracker. tiffany bangkit dan melihat sesosok seseorang berdiri diatas panggung membelakangi tiffany.

musik itu terus berputar. tapi, tiffany semakin penasaran dengan sosok itu. ia ragu untuk menghampirinya.



#29

tiffany ingin menghampiri sosok itu. tapi, bagaimana kalau itu hantu sekolah yg bergentayangan.

tiffany mencoba melawan rasa takutnya. perlahan lahan ia mulai melangkahkan kakinya menghampiri sosok itu. tiffany semakin gemeteran! tapi ia penasaran juga.

ia menaiki 3 buah anak tangga untuk menaiki panggung itu.

tiffany mulai bingung dengan sosok itu. sebenarnya ia datang dari planet mana s
ih! gadis itu tau kalau sosok itu adalah seorang laki laki. tapi, penampilannya memakai baju ala prajurit berwarna merah dengan topi prajuritnya. aneh!

sosok itu membalikan tubuhnya membuat tiffany sedikit takut. sosok itu memakai topeng! dan sepertinya ia sedang melihat kearah tiffany.

tiffany cukup takut. bagaimana jika sesosok itu menghantam tiffany kemudian membunuhnya dan memutilasinya?! ia cemas benar benar ketakutan. alunan musik tadi juga msih berputar untuk bukan lagu gloomy sunday!

sosok itu melambaikan tangan pada tiffany. gadis itu pun mencoba menyapa

"ha.. hai" sapa tiffany sedikit takut. tiffany mendekati sosok itu lebih dekat. sepertinya ia orang baik.

"ha.. ha.. i" sapa tiffany kembali. kemudian gadis itu semakimendekati sosok itu. hingga tiffany tepat berada dihadapan sosok yg memakai baju prajurit itu.

"lo siapa?" tanya tiffany dengan nada datar.

"i'm the Nutcracker!" jawabnya. tiffany menatap bingung. ia mulai tertawa hambar.

"the nutcracker? yeah i see. lo berpenampilan seperti boneka kayu itu. but who are you!" tanya tiffany mulai galak.

"i'm the nutcracker! and you must be the sugar plum princess right!?" tanya mahluk bertopeng itu. lama lama gadis itu semakin bingung.

tiffany tertawa meledek
"it's really funny! seorang mahluk yg gak gue tau mengaku sebagai boneka kayu!" ujarnya semakin meledek. mahluk itu terdiam tak menyahut.



#30

"oke.. gini ya mr. nutcracker or apalah. coba dong buka topeng lo. gue pengen tau siapa lo!" pinta tiffany yg mulai penasaran.

akhirnya sosok itu mulai berbicara lagi. "oke. tapi ada syaratnya" pinta mahluk itu yg tak mau kalah.

"oke. apa?" tantang tiffany.

"dansa. dansa sama gue." pinta mahluk itu. tiffany tertawa geli.

"dansa sama lo? sama orang yg gak gue kenal?" tiffany melanjutkan tawaanya yg menggelikan itu "oke oke. tapi abis itu lo buka topi lo. kalo gak gue hajar!" gretak tiffany kepada mahluk itu.

"baik." tiba-tiba alunan simphony Valse Des Fleurs berputar. seperti sudah dirancang.

mereka berdansa, tiffany yg menaruh rasa penasarannya terus memikirkan siapakah dibalik topeng itu.

"you're my sugar plum princess!" ucapn mahluk itu pada tiffany.

"sorry. gue bukan princess itu" jawabnya yg masih berdansa itu.

"lo jutek banget sih!" ketus mahluk itu.

"suka suka gue. mau gue jutek atau enggak bukan urusan lo!" ketus tiffany tak mau kalah.

6 menit berlalu, musik itu berhenti. tandanya dansa telah usai.

"sekarang udah selesai dansanya! cepetan lo buka topeng lo!" perintah tiffany galak.

"oke.. gue buka!" mahluk itu mulai membuka topengnya. rasa penasaran tiffany sudah di ubun ubun. tapi kalian pasti tau dong siapa yg di balik topeng itu
. yuup itu Greyson.

tiffany shock mendapati sosok itu grey. tiffany tak menyangka mahluk planet itu grey!

tiffany tidak bisa berkomentar apa2. ia menunduk. mengapa mesti grey yg ada dihadapannya.

"tiff, ini gue." ujar grey yg meminta perhatian dari tiffany. tidak tidak tidak.. air mata gadis itu mulai pecah kembali.

"i have to go" ucap tiffany tanpa menatap grey. ia segera melangkah, tapi grey menghalanginya. greyson tidak mau tiffany pergi sebelum mendengar permohonan maaf darinya.



#31

tiffany tidak bisa pergi lagi karena grey menghalanginya.

"please grey gue mau pergi" pinta tiffany dengn tangisan tersedu sedu.

"hey.. please don' t cry" grey memohon. kemudian kedua ibu jari grey mulai menghapus air mata tiffany yg mengalir dipipinya itu.

tiffany mulai bisa menatap grey lagi
"tiff dengerin gue ya"


"apa?" sepertinya tiffany mengalah, ia mau mendengarkan ucapan grey.

"gue minta maaf banget. karena soal waktu itu. please maafin gue ya." grey sangat menyesal. ia ingin sekali dimaafkan oleh tiffany.

gadis itu mengangguk iya. grey mulai tersenyum bahagia. karena gadis itu mau memaafkannya.

"thanks ya tiffany!"

"ya. udah kan itu aja, gue pergi ya grey."

"eh jangan dulu! masih ada lagi. lagian lo pergi juga gak akan bisa keluar. orang pinunya dikunci!" jawab grey menahan tiffany pergi.

"terus apa lagi grey?" tanya tiffany.

"tunggu sebentar ya." grey pergi meninggalkan tiffany.

tidak sampai 1 menit, grey telah kembali. wajahnya berseri seri bahagia.

ia pun kembali muncul dihadapan tiffany.

"gue punya sesuatu buat lo tiff" ucap grey tersenyum senyum

"apaan?"

grey pun menujukan 1 tangkai mawar hitam dan memberikannya pada tiffany.

"ini buat lo!" grey memberikan bunga itu. suasana saat itu sangat mengharu biru.

tiffany sangat antusias dengan bunga itu. gadis itu tidak bisa menahan senyuman.

"lo dapet bunga ini dari mana grey?" tanya tiffany

"lo tau nenek yg tinggal diujung jalan sana? dia nenek gue. namanya julianna (certitanya)"

"julie maksudnya?"

"iya."

tiffany terus memandangi bunga itu.

"tiff.." grey meraih kedua tangan tiffany.

"apa?"

"i love you tiff. i love you, i love you banget. atau mungkin moren than love you. iya kali ya hehe" ujar grey. tiffany menatap grey. jantungnya berdebar kencing. kali ini tiffany bingung dengan ucapan grey!




#32


"tiffany madison! gue.. gue.. ehm.. gue.. gue suka sama lo" ujar grey malu malu. nervous gitu ya.

pipi tiffany memerah. ia sendiri pun malu mendengar kata kata itu.

"tiff, will you be my girlfriend?" tanya grey penasaran banget "jawab tiff.."

gadis itu bingung jawaban apa yang mesti ia berikan pada grey.


"gue.. gue.. aduh.. gue bingung grey"

"kenapa bingung? kan tinggal bilang ya atau gak!" grey menginginkan jawaban secepat mungkin. akhirnya tiffany mau menjwab juga.

"iya"

"iya apa?"

"iya mau jadi your girlfriend!"

"really?"

"yes" jawabnya "tapi.." belum juga tiffany melanjutkan ucapannya grey langsung mendekati wajah tiffany kemudian mencium gadis itu. refleks tiffany menutup matanya.

setelah beberapa saat grey menghentikannya

"i said i'm waiting for a kiss right!?"

tiffany tidak bisa berkata apa2 tentang yg terjadi barusan. pipinya semakin memerah.

"why did you kiss me?" tanya tiffany sedikit ngambek

"nothing. oke oke i'm sorry" ucap grey.

grey memeluk gadis itu.

"gue teringat waktu pertama kalinya manggil lo bidadari cantik, tiff" ujarnya yg masih memeluk tiffany.


"oh ya pangeran tampan?" ledek tiffany.

"iya gue emang tampan. gue jatuh cinta sama lo tiff!" ujar bocah itu kembali.

waktu berlalu.

"bunga yg mau lo kasih ke gue mana tiff?"

"gue buang! lo kan marahin gue waktu itu. jadinya gue buang" jawab gadis itu

"kenapa dibuang? itukan buat gue baby.."

"ya abisnya gitu sih lo!"

tiba2 cody dan teman2 yg lainnya datang.

"woy jangan pelukan mulu. sini lo semua" ucap cody mengganggu saja.

"ini semua kan idenya coco tiff" berita grey.

"ide lo co?"

"oh iya jelas dong"

"ada2 aja tau gak!"

"yaudah kita keluar aja dari sini urusan udah selesai kan" ucap cody. grey dan yg lainnya pergi ia pun menggandeng tangan tiffany,



#epilog/akhiran

15 agustus 2007


tiffany membawa sekotak kue tart dengan ditaburhi kacang kenari.

kue itu untuk ulang tahun grey yg ke 12 besok. tapi, saat diperjalanan tiffany melihat seorah bocah berusia 7 tahun merengek ingin dibelikan kue ultah, karena bocah itu melihat kue tart di pajang. tapi, ibunya tak mau membelikannya.

beberapa saat kemudian tiffany melihat bocah itu di taman sedan
g duduk di bangku taman. sedang menunggu ibunya kembali.

tiffany menghampiri bocah itu. dan duduk disampingnya.

"hey.." sapa tiffany.

"hey" sapanya balik.

"sedang apa?"

"sedang menunggu mama beli es krim" jawab bocah itu.

"siapa namamu?"

"david. kalo kamu?"

"aku tiffany. em.. kenapa kamu menangis?"

"hari ini ultahku. tapi mama tidak membelikan kue untukku."

"oh.." tanpa berpikir panjang "ini buat kamu." tiffany memberikan kue tart itu pada david.

"untukku?"

"ya"

"terima kasih tiffany!"


16 agustus 2007

"hari ini aku pindah. kalian dateng ya ke ultah grey." ucap tiffany pada coco lewat telepon.

"iya. kamu udah bilang grey?"

"belum. aku gak mau kasih tau dia."

"kenapa?"

"soalnya aku pasti balik lagi kesini. walaupun nanti" ujar tiffany yakin.

"yaudah ya. bye cody. sampai ketemu lagi." ucap tiffany yg langsung menutup teleponnya

sore itu dibandara.

"tiffany!" panggil cody yg dateng bersama teman2 yg lain.

"tiff. jangan lupain aku ya" ucap cody. yg kemudian disusul alli, kathlyn, dan yg lainnya.

"aku gak bakal lupain kalian semua. tapi kan aku udah bilang, kalian ke ultah grey aja gak usah kesini"

"ultah grey masih bisa dirayain nanti, tapi perpisahan sama kamu gak bisa ditunda" ujar cody, tiffany menangis.

setelah perpisahan itu selesai, tiffany segera naik pesawat.

"bye guys. i miss you"

"bye.. we miss you and happy birthday" lalu sosok tiffany hilang.


dipesawat tiffany membuka buku catatannya dan menulis beberapa hal yang kurang penting untuk menghilangkan kebosanannya. seperti..

"aku pasti merindukan tempat ini. tempat dimana aku bermain dan memiliki seorang teman yg sangat menyayangiku. disini aku banyak belajar. dan disini juga aku mengetahui yg namanya first love itu apa, ya.. walaupun aku tidak bisa menyatakannya. tapi
aku tahu itu apa. dan untuk ia, orang ya aku suka. aku minta maaf sekali tak bisa memberikan salam perpisahan padamu. aku takut jika kita tidak akan bertemu lagi. untuk itu, aku meyakinkan diriku bahwa aku pasti bertemu denganmu nanti. someday, wherever, and whenever. dan jika saatnya tiba aku tak dapat bertemu denganmu lagi. maka percayalah kau akan mendapatkan teman yg lebih baik dariku


untuk
greyson




the end :)

Happy Birthday Greyson Chance :)

 Back To My Love #1


cerahnya hari itu di kota Capitola, california. Greyson yang serius memainkan piano mendengar handphonenya berdering. ternyata itu dari cody!

"halo" sapa cody dari sana
"halo, kenapa co?" tanya grey
"tebak siapa cewek yg bru aja ktemu gue"
"siapa?"
"tiffany. bidadari kecil lo dulu. dia pindah lg kesini!" ucap cody. grey shock! ia tak percaya
"ti.. tiffany madison?" seakan akan

grey tak ingin mengucapkan nama itu.
"iya. besok gue kesana sama yg lainnya. mau ketemu dia dan pastinya lo hrus ikut."
grey terdiam tak menjawab. "gak. gue gak mau ikut" ucapnya dingin. lalu ia menutup telpon dari cody.
"halo! grey! kok ditutup sih" cody pun mengerti mengapa grey seperti itu.

"gue gak mau ketemu tiffany madison. buat apa ketemu. dulu dia malah pindah dan gak mau tanggung jawab sama apa yg dia perbuat ke gue. gue benci dia!" pikir greyson.

#1

Cody dan Alli pergi ke rumah Tiffany. sementara yg lainnya mungkin menyusul.


"Tiffany! gue kangenn!" seru alli pada gadis itu
"gue juga alli." sahutnya. sudah 3 tahun Tiffany tidak bertemu alli. terakhir wktu sd.

"bukan lo aja yg kangen, yg lain juga kangen lo" sambung cody


"iya, gue tau. greyson gak kesini?" tanya tiffany agak khawatir
"eh.. dia.. gak mau ikut" ucap cody tak mau menyakiti
"oh" wajah gadis itu pun sedikit sedih.

"udah lah,  tiffany gausah sedih. nanti juga 'Pangeran Tampan' lo baik lagi kok" hibur cody. gadis itu sedikit tersenyum

"cody, jangan panggil grey gitu! kalo tau dia marah!"
"emang cuma 'bidadari cantik' kaya lo ya yg boleh bilang gitu ke si ecen haha!" ledek cody pada tiffany

"apaan sih! itu kan panggilan gue wktu sd."

"iya, gue tau. yg nyiptain kan grey buat lo." tiffany tersenyum malu mengingat itu. ada ada aja greyson!


#2


ini hari pertamanya Tiffany masuk ke sekolah baru. ia duduk dikelas 1 SMA.

tiba di gerbang Abraham High School, grey menyenggol Tiffany
"aww!" rintihnya. gadis itu melirik kearah seseorang yg menyeggolnya "Greyson" ucapnya. grey hanya menatap sekilas meninggalkan Tiffany. sepertinya ia tidak memperdulikan gadis itu.


Mrs. Emily memperkenalkan Tiffany. ternyata, ia satu kelas dengan grey.
melihat bangku di belakang grey kosong, mrs. emily menyuruh gadis itu duduk di bangku kosong itu. lagipula tak ada bangku kosong selain di belakang grey.

Tiffany berjalan menuju bangkunya. saat itu juga Tiffany melihat kepada grey. tapi nyatanya bocah itu hanya sekedar melirik seperti kilat. tak ada senyuman yg ia lontarkan pada tiffany.

gadis itu segera duduk dibankunya. greyson menunduk seperti memikirkan seseuatu termasuk tiffany.


bel makan siang berbunyi

"grey!" panggil tiffany, greyson tak menoleh
"greysoooon!" teriaknya membuat teman2 yg lain terkaget.
grey tetap tidak peduli. ia terus melangkahkan kakinya keluar kelas. sementara itu, Tiffany tidak mau tinggal diam. ia mengejar greyson secepat mungkin


Tiffany menarik tangan grey dan akhirnya grey menatap kearah tiffany hingga membuat gadis itu terdiam.


grey menantapnya dengan tatapan tajam. menatap ke mata tiffany yg indah itu. tiffany yg masih memegang tangan grey tak bisa berbicara apa apa.

"lepasin gue!" pinta grey. "gak mau!" bantah gadis itu. greyson mengkerutkan keningnya dan memaksa melapaskan tangannya dari cengkraman tiffany.

ia meninggalkan tiffany lagi. sambil berlari kecil grey menoleh sejenak ke arah gadis itu.

tiffany murung kembali. sebenarnya ada salah ia pada greyson. gadis itu tak tahu persis salahnya apa.


#3

cody menghampiri Tiffany yg sejak tadi berdiam diri di tengah keramaian murid2 yg baru keluar kelas.

"Tiff ! sedang apa?" tanya cody sedikit mengagetkan.
"lagi mandang grey yg ninggalin gue gitu aja." jawab tiffany kecewa.

cody tersenyum kecil mendengar itu.
"kenapa lo ketawa?"
"lo lucu ya!"

Tiffany memandang cody bingung.
"lucu?"
"iya lucu. ucapan lo tuh sama kaya yg diucapin grey dulu waktu lo pindah ke chicago" ujarnya. "lo tau gak, semenjak lo pindah si ecen jadi sering uring-uringan gak jelas. terus jutek lagi."
"oh ya?" tiffany berpikir sejenak.

waktu sd grey tidak pernah seperti itu, bahkan ia seringkali bercanda bersama. sampai2 cody sempat mengatakan tiffany dan greyson sudah seperti putri dan pangeran. walau kadang mereka suka bertengkar, tetapi grey selalu meminta maaf terlebih dahulu kepada Tiffany.


#4

cody ikut pulang kerumah grey. dia ingin tak ingin pulang cepat ke rumah.

"gue bingung deh, lo dulu deket kan sama tiffany. kenapa sekarang jadi jauh?" tanya cody penasaran. grey tak menjawab, malah ia sibuk dengan buku yg disentuhnya. entah buku apa.

"ini anak, ditanya diem aja"

"gue males co ngomongin tiffany. dia tuh..." grey menghentikan ucapannya
"dia kenapa?"


"gak. gue gak mau bahas."

"gue tuh inget. lo kan sukaaaa banget sama tiff wktu pertama kali dia pindah kesini." ujar cody dengan nada ditinggi-tinggikan.

"eh lo diem ya co! itu kan dulu wktu kls 3 sd. masih kecil!" sahutnya.
"oh ya? bukannya masih ya? gak kan gara2 lo sebel dia pindah pas ultah lo!"

greyson terdiam. ia merenungi kejadian 3 tahun lalu. waktu tiffany pindah di ultahnya, tapi tak ada satu orang pun yg memberi kabar padanya tentang kepindahan tiffany yg membuat grey mengunci diri semalaman di kamar itu.


flashback
dulu tepat ultah grey yg ke 12 thun. hari yg sama dimana tiffany ultah juga. grey buat pesta kecil dan yg diundang hanya teman2 dan tiffany. pesta itu juga untuk tiffany karena grey ingin merayakannya bersama gadis itu

saat itu jam 5. tapi entah mengapa semua teman2nya dan tiffany belum juga datang.

hingga jam 6 grey menunggu dan menunggu tak ada satu pun teman2nya yg dtang termasuk gadis itu.

sampai2 grey tertidur. Lisa ibunya membangunkan grey
"sayang" panggil lisa. grey terbangun pukul setengah 8. bocah itu melihat kesekitarnya dan teman2nya tak datang termasuk tiffany. grey yg menggenggam 3 tangkai mawar biru yg akan ia berikan pada tiffany itu pun menghempaskan bunga mawar itu ke lantai.

bocah itu segera pergi ke kamarnya dan mengungcinya. kemudian bocah itu merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil memikirkan sesuatu. greyson kecewa dan bingung.

#5

tiffany masuk kelas. kali ini ia melihat ke arah grey. lagi2 grey tidak memperdulikan tiffany

greyson malah pergi keluar kelas. tiffany mengikuti grey, ternyata ia menghampiri sesosok gadis di kelas sebelah.

bayangkan grey tersenyum pada gadis itu, mereka mengobrol!
tiffany merindukan senyuman grey yg dulu.
manis sekali dia! apalagi grey makin cool dengan senyumnya yg melebihi batas indah!
grey melihat ke arah tiffany. tapi tak lama kemudian ia hanya menatap gadis yg berdiri di depannya

"dia itu temen cewek paling deket sama grey." bisik cody di telinga tiffany
"oh ya, bukan pacarnya?" tanyanya penasaran

"emm.. belum sih. mungkin bentar lagi jadian." jawab cody. tiffany cemberut sebal
" namanya siapa co?"
"lauren. kenapa jealous yaa?" goda cody pada gadis itu. tiffany terdiam. jelas ia cemburu. greyson kan pangeran tampan tiffany, tapi dulu bukan sekarang. sedih sekali tiffany!

"sejak kapan mereka deket co?" tiffany terus dan terus ingin tahu.
"kapan ya? ya waktu masuk sekolah ini lah." jawab cody. tiffany terus memperhatikan mereka.

"mereka deket banget ya?" tanya gadis itu dengan wajah cemas
"iya. kaya lo dulu."

tiffany makin cemberut. kenapa wktu itu dia pindah. tapi kan karna kerjaan ayahnya

"eh tiff, dulu tuh lo pacaran gak sih sama si ecen?" kali ini cody yg memberikan pertanyaan

"eh.. itu.. itu.. enggak kok. dulu masih sd." jawab tiffany gugup. sebenernya ia juga bingung. dulu grey dan tiffany sama2 suka tapi mereka gak pacaran. atau istilahnya hubungan tanpa status. mereka dekat tapi tak ada yg memulai untuk mengungkapkan perasaan.

"bohong. lo!" ucap cody
"gue gak bohong."
"terus kalo gak bohong apa dong?"

"pokonya gue gak bohong coco!" sekali lagi tiffany melihat grey. kali ini ia tertawa pada gadis itu dan terus memusatkan pandangannya pada gadis itu.


#6

sorenya..
Tiffany yg duduk diatas ayunan taman bermain dekat sd-nya itu, sedang asik membaca buku. mungkin novel.

greyson juga datang ke taman bermain itu. biasanya grey kalau sedang bosan di rumah, pasti menyendiri disana.

grey melihat gadis yg membelakanginya sedak duduk diatas ayunan yg sering ia naiki.

grey mengangkat satu alis kirinya dan menghampiri gadis itu. ternyata itu tiffany.
baiklah kali ini ia akan berbicara padanya.

"Tiff.. any?" panggil grey. gadis itu menoleh padanya. grey mulai mendekati tiffany.

"hi grey." balasnya dengan nada datar.

grey belum merespon ucapan tiffany. lalu bocah itu duduk di ayunan yg satu lagi, disamping ayunan yg ditempati tiffany.

"well, ngapain disini?" tanya grey

"main aja." jawbnya yg sambil baca buku. grey masih terdiam.

"gue juga cuma main." ucap grey

"oh. gue gak nanya." sahutnya yg membuat grey gusar. menyebalkan sekali gadis ini!

nyebelin banget tiffany! pikir bocah itu. kemudian entah mengapa, ia merebut buku yg ada ditangan gadis itu.

"greyson. balikin." pinta tiffany sedikit kesal. grey tidak mendengar perkataan gadis itu.

greyson menggenggam buku itu dan melihat judulnya 'sleeping beauty'. wajahnya berubah aneh. ia menatap tiffany dengan heran

"sleeping beauty?" ucap bocah itu dengan mengkerutkan keningnya "gak
salah?" ucapnya lagi.

"kenapa emangnya?" tanya tiffany sedikit cemberut.

"aneh! udah gede baca buku kaya gitu. dasar bidadari ca..." potong greyson. hampir saja ia mengucapkan kata itu.

tiffany terdiam sejenak "anak muda juga boleh tau baca gituan. udah sini balikin." tiffany merebut kembali bukunya. grey tidak tinggal diam.
ia menarik rambut tiffany yg panjangnya melebihi bahu itu.

"aww." ujarnya "dasar jail. sakit tau! " gerutunya. grey malah makin terdiam karena tiffany tidak ngambek. aneh!

lagi lagi meeka terdiam dan tak bicara.

"eh eh lo gak marah sama gue?" tanya tiffany asal asalan.

"'eh' yg lo tanya itu punya nama, greyson namanya! gak sopan!" jawabnya. ekspresi greyson jadi mulai tak enak. ia jadi sedikit jutek

"iya Mr. Greyson." sahutnya meledek. greyson tak melirik sedikit pun

"jelas gue masih marah lah. lo aja ngomong gak sopan! " tegasnya kpada tiffany

"iya, whatever deh!" ujarnya mengumbar kejutekan.

"lo tuh banyak salah sama gue!" greyson mengucapkan itu. Tiffany tersentak.

"salah? salah gue apa?"

"gak tau deh! gue kira lo intropeksi diri, taunya gak. udah lah gak penting. gue mau balik." ujarnya. grey melangkah pergi. tetapi, ia sempat menoleh ke arah tiffany melihat wajah gadis itu. tiffany juga memperhatikannya. tapi tak lama kemudian grey pergi dengan sekilat senyum yg ia berikan pada gadis itu lalu berlari pulang. tiffany masih terpaku heran atas ucapan grey.


#7

tiffany jadi membayangkan saat dulu mereka bermain disini.
FLASHBACK

"hey tiff!" panggil kathlyn pada gadis itu. "kita main jujur2an yuk." ajaknya

"sama siapa aja?"

"sama logan, alyssa, dan alli." jawabnya. lalu gadis itu memanggil teman2 yg lain.


mereka mulai bermain sambil duduk2 di rumptt sekitar taman bermain itu.

"oke, dimulai dari tiffany ya. aku mau tanya, tiffany suka sama greyson ya?" tanya bocah kelas 4 itu.

tiffany tak menyangka kathlyn bertanya seperti itu

"enggak! aku gak suka." jawabnya

"jangan bohong. nanti dosa haha." rasanya kathlyn ingin menjebak tiffany.

memang dasar polosnya gadis itu. akhirnya iya menjawab "iya. suka." jawabnya terpaksa.

tapi tak disangka kathlyn malah memanggil greyson yg kecapean karena berlari lari dengan temannya itu. kathlyn, alli, logan, dan alyssa terus memanggil grey. sementara tiffany ketakutan

"grey." panggil kathly. grey pun menoleh..

"apaan?" sahut greyson. yg kecapean itu karena habis dikejar-kejar colton dan cody. dasar anak anak!

"tiffany bilang i love you buat kamu!" ucap kathlyn sambil tertawa tawa. mungkin niatnya bercanda

"gak bohong. aku gak bilang gitu. jangan didengerin!" bantah gadis itu. yaahh, tapi.. dasar anak cowok. grey gak peduli omongan anak2 cewek itu barusan, lagipula grey keburu dikejar2 hayden. ent
ah permainan apa yg mereka lakukan.

setelah beberapa saat grey yg capek menghampiri ayunan untuk dia duduki. tapi sebelumnya ia melirik kearah gadis2 yg masih menginginkan respon bocah itu.

"grey, tiffany bilang suka tuh!" teriak kathlyn. tiffany cemas.

akhirnya grey berkata "eh iya, iya i love juga tiffany." ucapnya yg sambil berjalan ke arah ayunan, kemudian mendudukinya. tapi, rasanya ia tidak serius dengan ucapannya. bahkan ia tertawa melihat hayden tersungkur dan jatuh. sedang anak2 cewek itu shocja tapi tertawa tawa



#8

alli dan yg lainnya malah menarik tangan tiffany. "kalian mau ngapain?"

"udahlai, ikut. kita mau bawa kamu ke greyson!" ucap kathlyn.
mereka terus menarik tangan tiffany, sedangkan gadis itu menahannya. tapi tak bisa. terpaksa tiffany menurut.

grey sendiri bingung dengan tingkah laku anak2 cewek itu. apa emang semua cewek heboh ya? pikir bocah itu.

tiffany diseret kearah greyson
"duduk disini." grey melirik heran. mengapa cewek ini duduk disamping grey. sementara anak2 cewek lainnya malah meninggalkan tiffany disitu.

"ngapain kamu disini?" tanya grey heran

"dipaksa mereka" jawabnya melas.

"oh" tak lama kemudian, tiba2 grey menarik rambut tiffany
"aww. sakit."

"haha." greyson hanya tertawa. karena tak suka dengan ulahnya grey, tiffany kemudian membalas perlakuannya dengan menarik rambut grey yg sedikit gondrong itu. lalu grey membalasnya kembali.

mereka menghentikan adegan tarik2an rambut itu. mereka terdiam tak memandang. tiffany menuduk, grey melirik sedikit

"dasar, bidadari cantik tapi heboh!" ucap bocah yg masih duduk di bangku kls 4 sd itu.

tiffany tersentak. matanya langsung memandang greyson.
"huh dasar.. dasar.. ehm.. dasar pangeran tampan tapi jail!" balasnya

"emang aku tampan!" tegasnya.


"aku juga cantik!" ucap gadis itu

"dasar ngikutin! ngomong apaan lg tdi anak2 cewek yg heboh itu. dasar heboh. kamu juga heboh!" ketusnya pada tiffany. wajahnya merah padam

"biarin ngikuti juga!" tiffany buang muka. grey tetap melirik gadis itu. dipandanginya tiffany sambil tersenyum kadang cekikikan. lucu sekalii!

"apa liat liat!" ucap gadis itu

"terserah aku mau liatin juga. dasa bidadari cantik" tiffany masih tersentak sementara grey tertawa kecil melihat wajahnya. bocah itu masih tertwa. dengan pandangannya yg indah.


#9

tiffany pun berhenti memikirkan bayangnya dulu. ternyata langit sudah berubah menjadi gelap. tak lama setelah itu, ia pun pulang ke rumahnya.

disekolah

cody menghampiri grey "woy, gimana?"

"gimana apanya?" tanya grey balik.

"tiffany. udah baikan belum?" greyson memandan cody heran. ia malah tak menghiraukan ucapan cody, melainkan grey menghampiri lauren yg lagi berdiri di depan kelasnya

"hey" sapanya dengan tebar pesona lewat senyumnya itu. sayangnya gadis itu juga tersenyum manis. entah dibuat buat atau tidak.
"halo. ada apa?" tanya lauren.
"gak kok cuma mau disini aja hehe." jawabnya dengan tawaan kecil.

dari arah yg lain tiffany berjalan menuju ruang kelasnya. cody menarik lengan gadis itu

"cody!" ucapnya
"eh mau kesana gak sama gue?" tanya cody sambil menunjuk ke arah grey dan lauren. sontak tiffany sedikit kaget. ekspresi wajahnya asem
"gak deh."
"udah ayo." paksa cody.

cody dan tiffany menghampiri mereka

"hey lauren." sapa cody padanya
"hey. dia.." matanya melirik ke arah gadis disamping cody itu

"oh.. ini tiffany temen gue sama si ecen juga. iya gak bro?" ucap cody pada grey

"i iya" sahutnya ragu.
"hello tiffany. gue lauren, lauren westphalen." ujarnya meperkenalkan diri

"oh, gue Madison, Tiffany madison." hanya itu yg bisa tiffany jawab

"datang dari mana?" tanyanya seperti petugas yg mengurus kependudukan.

"gue pindah dari chicago."

"oh. cool."

"thanks."

"suka dance?" tanya gadis itu lagi. entah mengapa sepertinya ia ingin mengintrogasi tiffany

"hehe.. sorry gak bisa dance." jawabnya

"ohhh, gue kira bisa. jadi kan lo bisa nari bareng gue dan temen2 gue." katanya. dasar sombong! atau mungkin mempromosikan diri.

"oh. eh grey, cody, lauren. gue duluan ya mau ke toilet. dah! " tiffany langsung pergi. ia tak tahan berlama lama dengan gadis seperti itu.


#10


jam pelajaran pun dimulai. pagi itu mata pelajaran matematika dikelas tiffany. Mr. Dennis guru matematika datang tepat waktu.

ia menerangkan pelajaran logaritma dengan jelas. sebenarnya tiffany sedikit belum mengerti.

"ada yg kurang paham?" tanya Mr. Dennis. tiffany pun mengacungkan tangannya

"kamu belum paham?" tanya guru itu kembali.

"iya Mr."

Mr. Dennis kembali menerangkannya pada murid2.

"sudah paham tiffany?" tanya guru itu kembali. nyatanya tiffany sudah mengerti tapi dia berkata
"belum." jawabnya. semoga saja mr. dennis menyuruh greyson untuk mengajari tiffany. ternyata dugaannya tepat!

"greyson!" panggil mr. dennis.
"ya?"

"bantu temanmu tiffany. sepertinya dia kurang mengerti dengan materi ini." perintahnya. grey hanya mengangguk.
ia pun membalikan badannya, mendapati tiffany sedang tersenyum lebar pada greyson

"ajarin gue ya grey, please." pinta gadis itu. dengan terpaksa grey berkata "yaaa."

greyson menerangkan materi logaritme kepada tiffany. sementara ia hanya memperhatikan grey. grey yg serius menerangkan materi itu jadi tersenyum malu.

"kenapa senyum2 grey?" tanya tiffany heran. lagi2 grey tidak menjawab. terus menerangkan sampai tangan tiffany menyentuh jari2 tangan grey untuk menghentikan tulisan materi yg ia tulis diselembar kertas.

tiffany merebut pensil yg dipegang jari2 grey.

"sini, gue bisa ngerjain." seru tiffany pada grey.

grey menyipitkan matanya "dasar! lo udah ngerti kan? segala minta diajarin." ujar grey yg sambil menarik rambut tiffany

"iya gue ngerti kok." jawabnya kemudian mengerjakan beberapa soal logaritma itu.

sementara itu grey terus memperhatikan tiffany yg mengerjakan. tiffany melirik kearah bocah itu

"lo gak ngerjain?"

"oh itu, iya gue kerjain." sahutnya gugup. sesegera mungkin grey kembali menghadap mejanya dan mulai mengerjakan soal. sedangkan tiffany tersenyum akan greyson.


#11

siang itu tak sengaja tiffany melihat pintu ruang kesenian terbuka sedikit. tiffany mendekati pintu itu dan ternyata ada greyson sedang main piano!

tapi, disana ada lauren juga. mereka berdua!

mereka tersenyum senyum. terutama greyson.

"cool!" ucap lauren.
"thanks. mau gue ajarin?" tanya grey padanya.
"boleh." jawabnya. tiffany masih mengintip mereka berdua.

sementara lauren duduk disamping grey dan diajari bermain piano

mereka dekat sekali. saat ini mereka berpadangan! membuat tiffany gusar sendiri.

akhirnya terlewat sekilat ide. tiffany pura2 berteriak karena terjatuh

"ahh. help! help!" jerit tiffany. sontak mereka berdua mendengar suara diluar.

mereka menghampiri tiffany

"tiff?" panggil greyson "lo kenapa?" tanyanya. enth mengapa tatapan lauren dingin terhadap gadis itu.

"gue jatoh grey!" ujar tiffany.

"kok bisa?"

"gue ke.. kesandung kaki gue sendir.i" ucapnya.

"makanya hati hati!"

grey membantu tiffany berdiri.
"lo bisa jalan gak?" tanya bocah itu.

"euh.. gatau." jawabnya asal asalan. tiffanya mulai melangkah dan pura2 terjatuh kembali. tapi grey langsung memegangi gadis itu

"bisa jalan gak sih? yaudah gua anterin lo ke kelas." gumamya dengan nada sedikit kesal.
grey merangkul tiffany membawanya pergi ke kelas.
sementara lauren ditinggal sendiri. sepertinya ia sebal
dengan tiffany.

setelah sampai didepan kelas tiffany meminta grey menghentikan bantuannya itu. yailah tiffany cuma pura pura!
"udah udah sampe sini aja." ucap gadis itu.

"yaudah." grey melihat kearah mata kaki tiffany yg keseleo itu "mau dipejitin?" tawar grey.
"gausah. makasih ya grey." ujarnya sambil melontarkan senyuman pada grey. sayangnya tak ada respon dari grey. ia hanya terdiam

"kalo gitu gue pergi ya." ucap grey

"iya iya makasih ya."
"sama2" grey baru saja melangkah ia menoleh pada tiffany "hati2 ya! "


#12

dihari berikutnya, greyson latihan sepak bola. lauren dan teman2nya ternyata nonton grey di lapangan sekolah.
tiffany, cody, dan kathlyn juga menonton.

saat grey masuk ke tanah lapang aja tiffany langsung tersenyum senyum.

saat latihan dimulai grey yg berlari mengejar bola itu terlihat keren! sementara lauren memanggil nama grey.
"greyson!"

grey langsung melihat ke arah lauren. ia tersenyum pada gdis itu bahkan melambaikan tangannya.

tiffany yg melihat kejadian itu langsung iri.
hingga ketika grey sedang berlari melewati tiffany, gadis itu juga memanggil nama grey
"greyson."

grey juga melihat kearah tiffany, tapi dengan senyum terpaksa. kemudian ia berlari lagi.
wajah tiffany berubah cemberut. hey ternyata grey mencuri curi pandang terhadap tiffany.
grey memang tidak tersenyum tapi disetiap latihannya ia selalu melirik tiffany walau gadis itu tidak menyadarinya. hingga tiba2 bola itu mengenai grey dan ia terjatuh.

"aww. sakit" ujar bocah itu. semua orang yg ada disitu menghapiri grey yg terjatuh dari rumput karena bola mengenai kepalanya.

"kamu tidak apa apa greyson?" tanya mr. gilberto pelatih bola itu.

"kepala saya sakit mr." ujar greyson.

"yasudah kamu ke ruang ganti sana. diam disana untuk sementara." perintah mr. gilberto.

cody dan colton membawa grey keruang ganti. sedangkan cewek cewek itu, mana mau ke ruang ganti cowok.

grey duduk di kursi di dalam ruang ganti, ditemani teman2nya.

"grey lo gak apa2?" tanya cody

"gak, gue gak apa2."

"lagian lo sih gak hati2. gak liat apa lo ada bola!" cody malah bilang seperti itu.
"gara2 si tiffany tuh! berdiri disitu!" gerutu bocah itu.
"jih! kok lo nyalahin tiffany?" tanya cody
"lagian berdiri disitu. gimana gua gak ngeliatin dia!" ujarnya yg mengelus kepalanya yg kesakitan.
"oh lo jatuh gara2 liatin tiffany?"
"iya. eh gak juga"
"udah ngaku. gakmau ngaku sih jadi jatoh haha"


#13


"nanti nanti bilangin sama tuh cewek, kalo berdiri jangan disitu. atau gak gausah nonton gue latihan. bikin konsetrasi gua ilang aja" ujarnya masih kesal. sebenarnya dimana pun tiffany berdiri tetap saja terlihat dari lapangannya!

"cieee.. lo suka sama tiffany ya. sampe diliatin gtu ckck" goda cody

"gak tuh. yaudah deh gue bete disini. mau ke lapangan lagi!" grey pergi dari tempat itu,
baru saja keluar gadis itu lngsung hadir menemui grey.

"grey lo gak apa2 kan?" tanya tiffany. grey sedikit kaget karena kemunculan gadis itu.

"tiff.. euh.. ini ini udah gak sakit" jawabnya gugug, tapi dengan tatapan sedikit dingin.

"udah ya gue mau ke lapangan lagi." grey berlari kecil menuju lapangan. tapi entah mengapa ia sangat senang menoleh kembali kearah tiffany berada.

ia memperhatikan tiffany seakan akan ada yg aneh. tiffany awalnya grey sebal dengan kedatangan gadis itu kembali. apalagi kisah masa lalunya dulu.

grey pulang ke rumah. ia segera masuk kamar. kemudian merebahkan tubuhnya di tempat tidur. mungkin lelah.

sesaat kemudian, ia teringat ucapan cody disekolah lagi.

tiffany.. nama gadis yg sekarang membuatnya berpikir akan sesuatu.

bocah itu tersenyum sendiri mengingat ingat wajah manisnya tiffany, hingga ia kembali bangkit dari tempat tidurnya dan mencari album semasa sdnya dulu.

setelah dicari-cari akhirnya ketemu. grey membuka lembaran pertama. melihat fotonya ketika pertama kalinya ia masuk sd. lucu sekali!

lalu halaman demi halaman dia buka. ada beberapa fotonya bersama teman2nya dan juga ada foto berdua bersama tiffany.

grey ingat sekali tentang foto itu. itu foto2 2 hari sebelum kepindahan tiffany. foto grey yg menggenggam kedua tangan tiffany dan mereka saling berhadapan. terlihat sekali tiffany tersenyum dan grey juga, ia tersenyum lebar. lalu ada foto mereka berdua saat kelas 4 mengingatkan grey dngan sesuatu....



#14

FLASHBACK

"tiffany! ngapain disitu?" tanya grey yg melihat gadis itu berdiri di depan boutique yg memajang 2 pasang gaun pengantin.

grey menphampiri gadis itu.

"kamu ngapain tiff?" tanyanya yg juga heran melihat tiffany memandangi gaun pengantin

"hemm.. suatu saat, aku bakalan gaun ini sama orang yg aku suka" guman gadis itu tanpa melirik grey.

bocah itu tertawa lebar.

"kenapa tertawa?" tanya tiffany mulai kesal.

"kamu lucu! memangnya ada ya yg mau sama kamu!" ledek grey. tiffany pun kesal.

"pasti adalah!" ucapnya sedikit marah. tapi, bocah itu tetap tertawa

"kalo pun ada, itu aku orangnya hahaha" ucap grey yg kembali tertawa, mungking menurutnya itu lucu.

gadis itu shock mendengar perkataan bocah itu. walaupun bercanda tapi rasanya itu bukan candaan. tiffany yg wajahnya memerah itu segera pergi berlari menyusul temannya yg pergi ke toko buku. grey yg tertawa menghentikan tawaannya dan mengejar tiffany.

grey tertawa sendiri jika mengingat hal itu. lucunya ia dulu.

"tiffany.. tiffany.. you're so beautiful!" ujarnya sambil tersenyum sendiri.

kali ini grey melihat foto tiffany berdua dengannya tapi, gadis itu tidak tersenyum. tiffany sedang gak mood berfoto dengan grey tetapi, malah dipaksa berfoto.

ada pula foto grey bersama keluarganya. mereka berfoto karena itu ultah grey yg ke 12. ketik

a semua teman2nya tak datang termasuk tiffany yg manis itu.
semenjak itu grey sedikit lebih jutek bahkan, ia juga sempat tak mau berbicara dengan teman2nya beberapa hari karena kesalahanan mereka juga. tapi tetap saja yg paling disalahkan adalah tiffany.
ketika grey marah sayangnya gadis itu tak ada, malah pindah tanpa memberi pesan apa2 dengan bocah itu. semenjak itu grey berkata tak mau bertemu gadis itu lagi. makanya sikapnya selama ini dingin terhadap tiffany. lagipula grey sudah melupakan tiffany. tapi, ia datang kembali.



#15

terpikir oleh grey untuk mendatangi rumah tiffany. ia ingin mengajaknya bermain.

saat dijalan grey baru ingat, ia tak tahu rumah tiffany yg sekarang. apa boleh buat sudah kepalang diluar rumah, grey pergi saja ke taman bermain di dekat sdnya itu.

hey! ternyata ada tiffany disana. senang sekali ia bermain di taman bermain.

bocah itu langsung menghampiri tiffany.

"tiff?" sapanya kali ini ia mengumbar secuil senyuman.

"grey! ngapain?" tanya tiffany.

"gue.. gue.. mampir kesini dan ternyata ada lo" jawabnya. gak mungkin kan grey bilang mau cari tiffany.

"oh" grey menghampiri tiffany yg duduk di ayunan.
"kok lo sendirian aja sih?" tanya grey hati2

"kenapa emangnya?" tanyanya balik

"gak apa apa" sahut bocah itu. "tiff..?" panggilnya

"hemm..?" sahutnya yg sambil memainkan hpnya.

"tiff..!"

"apaaa?" balasny.

"kok lo bohong sih?" ucap grey padanya.

"bohong apa?" tanya tiffany.

"lo kan bilangnya pasti dteng ke ultah gue dulu. taunya malah pindah rumah, gak bilang2 gue lg!" ujarnya dengan wajah sedikit cemberut. tiffany tertawa kecil

"nanti kalo gue bilang lo. lo nangis, sedih, kehilangan gue ini haha" jawab gadis itu bercanda

"gak lucu tau! mana nyuruh tmen2 yg lain buat gak ngasih tau gue lagi. jahat lo!" ucap grey menyalahkan.

mereka terdiam sejenak tak berbic
ara.

"kan sekarang gue disini" sahut tiffany biasa saja.

"ia disini, tapi keadaannya udah berubah!" balas bocah itu dengan nada serius.

"berubah gimana? gue tetep yg dulu" jawabnya

"berubah. gue udah lupa sama lo!" ucapnya membuat tiffany tersentak. sepertinya ia memikirkan sesuatu.

"lupa? sama gue? oooh" balasnya.

"gue kira lo gak bakal balik lagi. gue beneran ngelupain lo tiff!" ujarnya khawatir

"iya gue tau, sekarang kan ada cewek lain." jawab tiffany mendadak ngaco...



#16

greyson mengkerutkan keningnya lalu melirik gadis itu.

"cewek lain?" tanya grey seperti berpura pura

"ya. si lauren itu!" sebut tiffany. grey tertawa hambar.

"oh dia, iya sih dia emang deket sama gue. mungkin bisa jadi pacar gue" jawabnya angkuh. mata tiffany melebar wajahnya berubah asem

"oh.. semoga berhasil sama lauren" ucapnya yg tak kalah angkuh.

"yaudah gue mau pergi aja" ujar tiffany yg akan pergi. tapi baru saja berjalan dia langsung menoleh grey "lo gak mau cegah gue pergi?" tanya tiffany makin cemas.

grey bingung dengan ucapan tiffany. ia hanya menggelengkan kepalanya, menandakan tidak.

ekspresi tiffany makin cemberut. "ouuh!" tiffany membalikan badannya dan berlari pergi.

"hey tiff! tunggu! gitu aja ngambek!" ucap greyson, kemudian ia segera mengejar gadis itu.

"hey tunggu!" greyson berlari mengejar gadis itu. sementara tiffany mempercepat langkahnya.

"tiff..!" panggil grey. tetapi ia tak menghiraukan.

"tiffany madison!" grey terus memanggil gadis itu yg berjalan melangkah pergi. tapi tetap saja gadis itu tidak peduli

"dia kenapa sih!" tanya grey dalam hati.

akhinya grey menarik tangan tiffany.


"apaan sih greyson chance!" sahut tiffany.

"lo kenapa? maen pergi aja" tanyanya bingung. tiffany menatap grey yg juga bingung dengan apa yg terjadi.

"gue mau pulang grey. jadi lepasin tangan gue ya" pinta gadis itu. grey kemudian melepaskan tangan tiffany.

"gue anterin ya, sekalian gue pengen tau rumah lo" ujar bocah itu memohon.

"gak usah!" jawabnya ketus.

"lo kenapa sih tiff? masa ngambek lagi!" keluh grey sedikit khawatir.

"gue ngambek? bukannya selama ini lo yg jutek sama gue"
"iya tapi kan itu semua salah lo!" bocah itu malah menyalahkan tiffany.

"salah gue ya? oke. maaf ya Mr. Chance."
"kok lo gitu?" tiffany tidak menjawab.
"terserah deh."

Hari ini :(

brengsek, cuma kata-kata itu buat hari ini. Gue emang suka banget ngomong "brengsek" ke hal yang bikin gue kesel. God!!! if you are a heart breaker, I wanna say that I am a trouble maker. gue pengen berekperimen kalo gue jadi trouble maker. mungkin ngeliat orang jahat marah itu udah biasa, tapi ngeliat orang baik marah itu luar biasa. kenapa? soalnya kalo orang baik marah biasanya lebih ganas dari orang jahat yang sekalinya marah.

dan hari ini orang orang udah buat bikin gue marah. (maklum posisi gue disini orang baik). gue cuma mau ngeshare gue yang dulu bukanlah yang sekarang (berasa lirik lagu yah) hehe. situasi yang buat gue kaya gini. kalo gue mau bilang semua orang pasti capek kalo ngadepin tugas yang dikasih atau mungkin berasa beban banget kali yah. tapi gak semua orang punya sifat manja kan. semua orang bilang "Lo gak boleh egois! semua orang juga capek." iya, gue setuju. tapi gak semua orang punya sifat manja dan bertahan atas tugas yang menurutnya itu beban, jadi kayak terkesan egois gitu. tpi coba lo pikir suruh siapa lo jadi orang yang sok strong? ya kalo capek, capek aja kali gausah nasehatin yang macem macem dan suruh siapa jadi orang gabisa manja. hello egois juga boleh kali! gak semua orang sabar itu bakal ngedapetin kebaikan yang setimpal justru orang sabar malah sering diinjak-injak. gue sih cuma nyaranin aja sama kalian yang merasa dirinya suka diinjak, jadi terkesan loser gitu mungkin itu faktor kalian yang terlalu sabar ngadepin situasi. gak seterusnya kalian jadi orang sabar, egois dikit bisa membantu diri lo lebih pede.bukannya orang yang egois adalah yang menang? itu tergantung lo ngegunain kegoisan lo sebaik dan secermat mungkin apa enggak, yah kalo kelewat batas lo bakal dicap "jahat".

bagi gue, gue ga punya sahabat. temen deket sih punya, tapi sahabat satu pun gak ada. mereka ya... gitu cuma bisa dateng kalo seneng aja dan kalo ada butuhnya, tapi gue maklumin ko! bukannya orang itu dibutuhin kalo emang ada keperluannya aja yah. jadi gue setuju tuh sama pendapat "kalo datang ada butuhnya doang." bukannya emang gitu yah ! kalo dateng karna ada keperluan setelah keperluannya udah dibantuin yah pasti pergi lah. mau apa lagi coba? yaaahhh Brengsek itu kalo udah dibantuin tapi ga bilang MAKASIH hehe


berikut foto-foto gue siapa tahu ada yang baca blog gue terus naksir deh liat muka gue hehehe








nih gue tambah lagi yah foto gue yang lumayan lah mukanya hehehe





Selasa, 14 Mei 2013

About me

gue mayang, gue ini cewek yang simple aja yah. kesenengan gue nonton film dan berimajinasi adalah hobi gue. gue suka banget nonton film apa aja. mau yang bergenre romantic, drama, horor thriller, dan adventure gue suka. oiya gue juga suka kota paris, negara jerman, new york, atau negara manapun yang suasananya tenang dan romantis, tapi gue tetep cinteeeehh sama negara gue sendiri, yaitu Indonesia.

selain gue suka berimajinasi dan nonton film, gue juga suka nulis sih. cuma gue jarang aja mempublish ke blog atau manapun. paling tulisan gue cuma gue save terus gue taruh di dalam netbook gue. gue males ngepost-ngepost nya hehehe. gue juga suka sama aktor-aktor luar negeri dan penyanyi kayak Greyson Chance, Taylor swift, Christina Perri, Panic at the disco dan gue adalah seorang Kemalicious. kemalicious ini para pecintanya Kemal Palevi, seorang juara 3 stand up comedy season 2 dan dia juga seorang aktor dan penanyi, ya walaupun menurut gue suara dia biasa aja, tapi musiknya bagus dan enak ko buat didengerin hehe.

gue juga sempet ketemu dia waktu dia shooting sinetron Heart series 2 deket sekolah gue. kebetulan hp gue lagi di charger gitu jadinya hp gue sempet gue off-in. setelah gue on dan beberapa bbm masuk. ada satu bbm dari temen gue dan dia kasih tau gue kalo artis yang sempet gue pasang di dp bbm gue ada di deket sekolah gue pada saat itu. gue shock dan kaget begitu tau kemal palevi lagi ngetake di deket ekolah gue, tanpa pikir panjang gue langsung minta anter temen gue ke lokasi shooting itu. awalnya temen gue gamau, tapi karna gue paksa yaudah dia mau. sempet ga dibolehin masuk, tapi pas gue bilang gue masih sekolah dan kebetulan banget kemal palevi ke garasi mobil dan gue lihat dia. eh untungnya diijinin masuk. yaudah gue masuk, tadinya [as gue mau minta foto barng sama dia dia gamau gitu dan malah gue disuruh salim sama orang-orang yang ada disitu. gue bilang aja "selow bang nih gue salim." gue langsung ngelakuin apa yang dia perintahin. sebenernya dia disitu lagi ganti baju makanya gamau foto sama gue. eh.. setelah dia ganti baju baru deh dia bilang hayu foto sama gue.

nih gue foto sama kemal palevi :)





satu lagi nih yang gue upload. kurang baik apa coba gue mengunggah foto foto sama si abang kece ini hehehe. itu gue, kemal, dan sebelah kanannya bang kemal... pengganggu... hahahaha #kidding itu temen gue yang imut-imut yang berbaik hati mau ngaterin gue ke lokasi shooting nya bang kemal namanya firda :)




sekian yah cerita-cerita, lain kali gue publish cerpen gue tentang greyson chance yang ada di blog gue satu lagi. maklum orang sibuk, jadi lupa buat mengcopy cerpen gue yang di like banyak orang di facebook hahaha.

btw kalo mau kenal gue labih lanjut follow twitter gue aja nih di @MayangNasution oke, thanks :)