Kamis, 16 Mei 2013

Happy Birthday Greyson Chance Part 2

  #17


hari berikutnya di sekolah..

grey dan tiffany berdiam diri. tak ada senyuman dan lirikan. saat bertemu tiffany hanya buang muka, sedangkan grey bingung dengan tingkahnya tiffany.

grey dan cody berada di bis sekolah menuju pulang ke rumah. "tiffany kenapa cen?" tanya cody penasaran.

"mana gue tau! emang gue bapaknya!" jawabnya nyolot. habis ia males ditanya tentang tiffany.

"kalo bukan gara2 lo, si tiffany gak mungkin seharian gak maen sama gue. buktinya dia diem aja!" ujar bocah berambut pirang itu.

grey tidak menjawab. tapi matanya melirik ke kursi belakang dimana tiffany duduk. dia duduk bersama kathlyn.

grey hanya ingin memastikan tiffany baik2 saja dan ternyata dari tadi ia tertawa dengan kathlyn dan beberapa teman2 cewek lainnya.

"tuh liat dia gak apa2!" beritahu grey, cody menoleh kepada tiffany.

"iya iya. gue kira lo apaan gitu"

"enak aja lo!" sahut grey.

tiffany sedang memeriksa buku dikamarnya sambil mendengarkan lagu Waiting Outside The Lines dari radio. lagunya yg enak dan penyanyinya asal Oklahoma!

"hem.. enak juga lagu ini" gumanya. kemudian kurang lebih 3 menit diputar lagu itu, berikutnya lagu home is in your eyes

"hemm.. suaranya kaya greyson" ucap tiffany sambil mencari buku paket fisika, sepertinya ada PR yg ingin ia kerjakan.

ke
mudian saat mengerjakan PRnya tiffany ditemani lagu asik malam itu menjadikan semangat belajarnya naik.

tetapi, tetap saja entah mengapa pikirannya jadi memikirkan grey. kenapa dia muncul terus dibayangan gadis itu.

semakin ia kerjakan, semakin pikirannya erus membayangkan wajah grey.

"arrggh. greyson again! why why why?" gumamnya sedikit gusar. kemudian, ia memfokuskan kembali pada PRnya.



#18

ternyata diam2 tiffany berlatih menari di studio dance sekolahnya. suruh siapa pintunya tidak terkunci!

ia bukan menari ala dance hip hop, tapi latihan nari ballet. sejak kecil dia sudah berlatih ballet!
tiffany melakukan gerakan pirouette kemudian disusul gerakan arabesque. hingga tiba2
"cool!" terdengar suara. tiffany melihat sosok seseorang yg melipat ke dua tangannya sambil bersandar ke
tembok sedang memperhatikannya. terlihat sekali di bayangan cermin yg besar di studio itu.

tiffany sedikit kaget. sejak kapan grey berdiri disitu dan memperhatikannya.

"grey? lagi ngapain disini?" tanya gadis itu sedikit malu karena diperhatikan bocah itu sedang menari.

"gue tadi gak sengaja lewat. denger suara2 gitu dan ternyata lo!" jawabnya yg melontarkan senyuman.

"ouh" sahutnya sedikit malu.

"tadi itu. awesome! lo bisa ballet?"

"i..iya" jawab tiffany ragu2.

"bagus loh tadi!" puji greyson

"thanks. emm.. bisa nari juga?" tanya tiffany.

"well, gue sih gak pernah nyoba" jawab grey. kali ini dia bicara ramah sekali.

"mau gue ajarin?" tawar gadis itu.

"gue bisa ballet!" ucapnya

"no! bukan ballet. tapi.. dansa. can you?" tanya tiffany kembali

"i don't know.." balasnya ragu. tanpa berpikir panjang, tiffany langsung menarik tangan grey

tiffany menaruh kedua tangan grey dipinggangnya sedangkan kedua tangan tiffany ditaruh di pundak grey.


"hey tiff!" panggil grey.

"udah.. lo dengerin irama musiknya aja terus dibarengin sama langkah kaki lo" perintah tiffany, grey hanya mengikitunya. makin lama mereka berdansa semakin lancar!

greyson terus memandangi mata tiffany. mereka saling menatap bahkan tersenyum..



#19

tiffany memutarkan tubuhnya begitu kencang sampai ia terjatu dipelukan grey.

"sorry.. sorry" ucap gadis itu. tak lama kemudian mereka diselingi tawaan.

sambil berdansa grey bertanya sesuatu.

"do you ever have a boyfriend in chicago Mrs. Madison."

"ialah dulu pernah punya!" jawab tiffany sedikit angkuh.

"oh. gantengan mana sama gue?" tanya grey yg sok-sokan itu. "terus namanya siapa? emm.. udah pernah first kiss kah sama?" tanya grey bertubi tubi.

"lo tuh kaya wartawan, nanyanya kebanyakan!" jawab gadis itu heran "namanya michael. first kiss? no! belum pernah"

"good" sahut grey senang. "tiff.." grey menatap tiffany dalam2

"hem.." gadis itu mengalihkan pandangannya. lalu grey menarik dagu tiffany ke arah wajahnya.

"can i kiss you?" tanya grey. tiffany tidak menjawab. saat itu juga grey akan mencium tiffany, tapi.........

tapi, ketika itu jantung tiffany berdebar debar, wajah grey semakin mendekat!

gadis itu pun semakin menjauhi wajah grey yg akan menciumnya.

semakin tiffany menjauh, ia semakin memundurkan wajahnya dari wajah grey. mundur.. mundur.. mundur. "gubraaaaak" God! gadis itu terjatuh ke lantai. entah nervous atau bagaimana. padahal grey mencium saja belum, tiffany sudah keburu jatuh duluan.

grey k
aget tapi ia tak bisa menahan tawanya.

ia menertawakan tiffany yg terjatuh. gadis itu pun malu.

"aww" rintihnya. grey masih tertawa mendapati tiffany seprti itu.

"ayo" grey mengulurkan tangannya, membantu tiffany berdiri.

gadis itu tetap menundukan kepalanya karena malu.

tiba2 kathlyn datang
"tiff? grey?" panggil gadis itu.

"well, kathlyn udah dateng. gue pergi ya" ucap grey "i'm waiting for a kiss" bisik grey ditelinga tiffany sambil berjalan pergi.
"try me!" sahut tiffany. grey hanya tersenyu.



#20

grey yg berjalan keluar studio hanya bisa senyum2 sendiri. saat di dekat pintu studio, ia berdiam sejenak sambil membayangkan tiffany barusan.

sebenarnya grey hanya ingin menjahili gadis itu. untungnya tiffany langsung terjatuh. kalau tidak, bibir grey sudah mendarat di bibirnya gadis itu dan bisa kacau urusannya!

cody yg sejak tadi mencari grey kebingungan, melihat bocah itu tersenyum send
iri seperti orang gila.

"lo kenapa grey senyum2 gajelas?" ucap cody makin heran.

grey masih cekikikan "gak, itu tiffany abis gue kerjain." jawabnya kemudian disambung dengan senyuman kembali.

"emang lo ngerjain apaan?"

"gue mau nyium dia, tapi gak beneran lah. eh terus dia malah jatoh kayanya grogi gitu. haha dasar cewek!" ujar greyson dengan tawaan yg menjadi jadi.

"hem.. bilang aja lo emang pengen nyium cen!" ledek cody.

"ya gak lah. gaberani gue!" jawabnya.

disituasi yang sama jantung tiffany yg masih dag dig dug mulai kembali normal.

"lo kenapa tiff? terus tadi kok ada greyson?" tanya kathlyn penasaran.

"he tried to kiss me!" ucap tiffany yg menarik nafas dalam2.

"kok bisa?"

"gak tau. dan parahnya lagi, gue malah jatoh. gak bagus banget kan!" ujarnya masih sedikit cemas.

"ya ampun kenapa bisa jatoh?" tanya kathlyn yg juga penasaran.

"gue.. gue.. gak tau ah. gue deg degan kath."

"sabar yaah. sayang banget.. seandainya lo gak jatoh." saran kathlyn, tetapi nasi sudah menjadi bubur. semua itu tak dapat diulangi lagi.

"iya gue tau. tapi kenapa gue gak lari aja gitu ya atau ngapain. daripada jatoh. malunya itu loooh.." cerita gadis itu, yg masih tidak bisa membayangkan betapa malunya ia terhadap grey.

"yaudahlah udah kejadian. lebih baik kita pergi dari sini, sebelum si lauren dan anak dance lainnya kesini" pinta kathlyn.



#21

setelah istirahat makan siang, murid2 kembali ke kelas.

beberapa menit kemudian pelajaran biologi dimulai.

Mrs. Anna segera menerangkan pelajaran itu. keadaan kelas sunyi, sepi. semua anak memperhatikan Mrs. Anna.

setelah menerangkan kurang lebih 30 menit, anak2 mulai mengerjakan tugas yg diberikan guru itu.

grey meminjam penghapus kepada tiffany, karena gadis itu duduk di belakang grey.

"tiff minjem penghapus" pinta grey. tiffany langsung memberikan penghapus itu tanpa melihat grey.

grey menggunakan penghapus itu. lalu segera mengembalikan.
tetapi, tiffany tidak mau melihat grey.

"tiff lo kenapa?" grey bertanya sangat heran padanya

"gak apa2." sahutnya yg akhirnya menatap grey.

"oh." seru grey. bocah itu tidak langsung mengerjakan soal kembali, tetapi malah memperhatikan gadis itu.

"kenapa liat2?" tnya gadis itu.

"gak apa2 hehe" grey malah nyengir kepda tiffany.

hari demi hari dilalui saat bulan agustus itu. tiffany dan grey terasa lebih akrab. seperti ketika grey yg suka meminjam penghapus atau pensil dengan tiffany.

lalu tiap tiffany masuk kelas, bocah itu selalu menyapanya "hai tiffany!" sapanya, ia juga melontarkan senyum paling indahnya terhadap gadis itu.
tiffany pun sedikit bingung.

tapi lama kelamaan mereka semakin akrab dan dekat. bahkan
sering ke kantin berdua untuk makan siang.


grey yg selalu memandangi tiffany. hingga di bis sekolah mereka duduk berdua, bercanda, tertawa bersama sampai2 membuat lauren gusar mendapati, grey kadang menggandeng tangan tiffany.

i know. he fell in love with the girl.


"yes cody i like her!" curhat grey pada cody.

"cuma suka? not love?" tanyanya bimbang

"love? i am love sick! gak tau co, gue masih ragu" jawabny.

"dulu aja lo waktu dia balik, lo bilangnya benci"

"ia tapi sekarang enggak!"



#22

sorenya, grey dan tiffany sedang duduk di ayunan taman bermain dekat sdnya itu.

grey mengulurkan tangan kanannya pada tiffany.

"buat apa?" tanya tiffany
"ayo kita berjabat tangan." pinta grey.

"iya buat apa?"


"besok kan lo ulang tahun tiffany!" ujar greyson. tiffany hanya tertawa, betapa lupanya ia dengn hari ulang tahunnya.

"oh. oke" mereka berjabat tangan "eh lo kan besok juga ulang tahun grey. jadi happy birthday ya!" ucap gadis itu nyengir.

"bukan gue aja kan yg ultah. tapi kita tiff" jawabnya greyson.

"hehe. lo mau kado apa dari gue?" tanya tiffany.

"gue minta.. sesuatu yg susah lo temuin."

"apa?"

"emm.. mawar hitam. bisa gak nyarinya?"

"oke siapa takut. tapi lo harus kasih gue, emm... apa ya? apa aja deh!" ucap tiffany.

"pede banget sih kaya yg bira nyari bunganya aja!"

"pasti bisa dong!" tantang tiffany.

"oke gue tunggu jam 5 harus ada!"

"oke!"


sepulang sekolah jam 3 tiffany akan mencari mawar itu. tapi, sebelumnya ia langsung berdandan dengan memakai dress warna peach selutut tanpa lengan dan rambutnya yg dikepang kelabang satu menyamping ke arah bahu kanan tiffany. sedangkan grey menyiapkan pesta ultahnya yg ke 16 di belakang rumah dengan mengundang teman2 sekelasnya beserta teman dekatnya.

tiffany langsung mengambil sepedanya, i
a hanya memakai sepatu converse. dasar ga matching! lalu langsung tancap gaaaas!

tiffany sudah mengelilingi tempat toko bunga dikota kecil capitola, tapi tak ada yg menjual mawar hitam. karena mawar hitam langka sekali.

gadis itu sudah putus asa tak tahu lagi mencari padahal sudah jam setengah 5.

tiffany lelah, ia tak berhasil mencari bunga itu. hingga.. di sebuah rumah yg cantik dipenuhi bunga itu, tiffany melihat 3 tangkai mawar hitam !

tanpa berlama lama, tiffany menghampiri rumah itu.



#23

tiffany memarkirkan sepedanya, kemudian masuk ke halaman rumah itu.

ia begitu senang ternyata ia menemukan mawar itu. tapi, yg menjadi masalah adalah bagaimana mendapatkan bunga itu.

sesaat kemudian sapa seseorang yg mendekat ke arah tiffany.

"maaf, sedang apa ya?" ucap seorang nenek berusia 60-an, tapi terlihat masih segar bugar. gadis ia sedikit kaget karena pemilik bunganya muncul.

"euh.. euh.. saya.. saya.. saya boleh minta mawar hitamnya gak?" tanya tiffany sedikit takut.

nenek itu terdiam memandang tiffany sejenak.

"ooh. namamu siapa?" tanya si nenek itu

"saya madison. kalo anda?" tanya tiffany kembali.

"oh tiffany. panggil saya julie."

"julie? oh saya boleh minta satu tangkai mawar hitam ini?"

"bagaimana ya tiffany, mawar2 ini sangat berharga bagi saya."

"oh jadi tidak bisa ya."

"em.. tumbuhan mawar itu pemberian seseorang yg sangat berarti bagi saya."

"pemberian seseorang? emm.. suamimu julie?" tanya tiffany penasaran.

"oh itu, bukan pemberian suami saya" jawab julie.

"terus pemberian siapa? maaf saya jadi bertanya"

"kejadiannya di tahun 1964. mawar itu diberikan oleh kekasih saya. namanya Leonard."

"oh.. lalu leonard itu suamimu kan?" tanya tiffany yg makin penasaran.

"bukaan. dia sudah meninggal saat kecelakan tragis yg menimpanya." ujar nenek itu. tiffany menjadi bersalah dengan ucapannya.

"maaf saya gak bermaksud.."

"iya saya tahu kok"

"memangnya dia kecelakaan apa?"

"dia kecelakaan diusianya yg ke 19 tahun. waktu itu ulang tahun saya. dia memberikan bunga mawar ini, tapi sepulang dari rumah saya, ia tabrakan dengan mobil lain." curhat julie, membuat tiffany sedih dan ketakutan.

"makanya saya takut sekali jika saya memberikan bunga ini. takut ada kejadian buruk menimpamu"

tiffany hanya menatap pilu kepada julie.



#24

tiffany sangat terjadi mendengar kisah julie. hingga matanya berkaca kaca.

"lalu, kenap kamu menginginkan bunga ini?" tanya julie. tiffany tidak langsung menjawab. ia terdiam sejenak.

"bunga itu untuk teman saya. hari ini ia berulang tahun" jawab gadis itu.

"ouuh.. kekasihmu?"

"bukan. tapi seseorang yg saya suka"

"emm.. mungkin saya bisa memberikan satu tangkai untukmu" julie tersenyum pada tiffany.


"yang benar?" tanya tiffany yg girang.

"ya. tunggu sebentar saya ambil gunting dan plastik. mawar itu banyak durinya" ucap julie lalu segera pergi ke dalam rumahnya.

sesaat kemudian. bunga itu telah di potong kemudian dibalut dengan plastik kaca.

"ini.. "

"oh terima kasih julie kau sungguh baik" ucap tiffany.

"ya.."

tiffany segera pergi karena dia sudah terlambat!

"hey tiff!" panggil julie "semoga berhasil" ucap nenek itu.

"ya" tiffany pun segera pergi.


tiffany mengayuh pedal sepedanya. ia sudah tidak memperdulikan penampilannya.

ia datang jam 5 lewat. tanpa memarkirkan sepedanya, ia segera masuk ke rumah grey berlari sekencang mungkin.

tak disangka, kakinya tersandung sesuatu entah apa. membuatnya kehilangan keseimbangan hingga tubuhnya menyenggol meja yg diatasnya terdapat gelas2 berisi minuman soda untuk para tamu yg datang.

terlalu k
encang mebuat semua gelas jatuh dan hancur berkepingkeping. keadaan kacau!

grey yg mendengar sekaligus melihat kekacauan itu wajahnya berubah menjadi merah padam.

tawaan dan senyuman yg sejak tadi ia pasang luntur melihat kejadian ini. sementara tiffany sendiri terkaget kaget karena kecerobohannya.

dan apa daya, grey menghampiri tiffany dengan wajah yg kurang biasa. wajah marah! tatapan yg tidak bisa dibayangkan.

membuat gadis itu ketakutan. ia tidak bisa berpikir apa2!



#25

tiffany menundukan kepalanya. ia tahu pasti akan terjadi sesuatu.

sementara itu grey sudh ada dihadapan tiffany. ia memegang kedua pundak tiffany..

sepertinya grey akan mulai berbicara. atau lebih tepatnya, mengamuk!

"tiff..!" panggil grey yg kemudian menghela nafas panjang.

"lo tuh.. apa apaan sih tiff! liat gue! liat gue" bentak grey. air mata tiffany mulai pecah.


"lo tuuuh.." grey menghentikan ucapannya sejenak "ke 2 kalinya tiff. lo kacauin pesta gue! kenapa tiff? kenapa?" ucap grey yg marahnya menjadi jadi.

"liat gue tiff!" bentaknya kembli. tiffany pun memberanikan diri menatap mata grey yg penuh amarah.

"lo itu cewek paling jahat yg pernah gue temuin!" ucap grey tak tahan.

"apa lo bilang jahat?"

"iya. sekarang gue gak mau tau lo mendingan pergi dari sini. PERGIIII !" teriak greyson.

"oke gue pergi! gue juga gak mau disini" ucap tiffany yg kemudian pergi dari pesta itu.

tiffany pergi dengn membawa mawar yg belum sempat ia berikan pada grey. cody yg melihat sekilas kejadian itu karena habis dari toilet langsung mendekati grey.

"grey.. lo kok. jahat banget !" seru cody dihadapan wajah grey.

bocah itu benar2 kacau balau. bahkan semua orang yg ditempat itu hanya bisa terdiam membisu layaknya patung.

"lo jahat grey!" ucap cody sekali lagi, kemudian ia segera
pergi mengejar tiffany.

tiffany mengayuh pedal sepedanya sekuat tenaga. air matanya semakin mengalir. ia menangis.

terus dan terus ia mengayuh.

cody mencari tiffany memakai skateboardnya. di taman bermain pun tak ada. dimana mana tak.

akhirnya cody pergi ke suatu tempat dimana ia bisa menenangkan dirinya jika ada masalah, yaitu dipinggir pantai yg ditemani ombak laut di sore hari itu. dan benar dugaan cody. tiffany ada disana. sedang duduk diatas pasir sambil menatap matahari terbenam.



#26

perlahan lahan cody menghampiri tiffany. ia takut mengganggu gadis itu.

"tiff..?" panggil cody hati hati. gadis itu melirik cody. tapi tak ada sahutan.

"lo gak apa2 kan" tanya cody khawatir.

"ya jelas gue kenapa2 lah coco!" jawab tiffany dengan wajah tak menentu. saat itu juga matanya sudah tidak basah.

cody pun ikut duduk disamping tiffany. keadaan sedikit membaik.

"bagus ya!" seru cody yg tersenyum kecil memandang matahari.

"apanya?" tanya gadis itu.

"mataharinya lah. masa lo! enak juga enggak mandang lo!" ucapnya dalem. tiffany cemberut.

"dasar lo co. jahat!" tiffany sedikit ngambek atas ucapn cody.

cody tertawa kecil.

"gitu aja ngambek. jelek lo!" goda cody. tiffany tak menjawab, ia pura2 cemberut.

"jangan sedih tiff. grey emang gitu." hibur cody.

"udahlah co, gue gak mau bahas tentang dia. gue gak mau mikirin dia lagi" ucap gadis itu kembali sedih.


"oh gitu.. yaudah gak usah sedih." hibur cody agar tiffany tidak sedih lagi.

"iya co. makasih ya!"

"iya. okay give me a hug" pinta cody sebagai tanda sayangnya pada tiffany. tiffany pun memeluk cody.

"lo baik banget co. bagi gue lo itu udah kaya kakak gue" ucap tiffany yg masih memeluk cody.

"iya. dari dulu juga gue udah anggep lo ade!" jawab cody yg penuh perhatian kepada tiffany.

"tapi tiff. jangan meluk gue kelamaan. lo gak suka sama gue kan?" tanya cody bercanda tapi seperti serius.

tiffany mengkerutkan keningnya dan melepaskan pelukannya yg dari tadi memeluk cody.

"suka? sama lo? no way!" sahut gadis itu yg juga menggelengkan kepalanya.

"kirain. secaraa... siapa sih yg nolak cowok cool kaya gue" ujarnya bangga. tiffany hanya tertawa geli mendengar ucapan cody.

"iya deh lo cool haha. tapi co, makasi ya udah buat gue ketawa"

"iyaa. tenang saja kawan" sahut cody.



#27

sementara greyson. ia terpaku dengan kejadian ini. untuk kedua kalinya ia pergi ke kamar dan mengunci diri dikamar. greyson tak menangis, ia hanya sedang merenung. apa yg tadi ia ucapkan salah. semua teman2nya pergi meninggalkan dirinya dari pesta yg tlah ia buat. dan mereka mengtakan grey jahat.

hayden, colton, kathlyn, alli adiknya cody. dan masih banyak lagi. pesta itu dibubarkan!

keesok
an harinya pun berjalan sangat buruk. kali ini, saat disekolah tiffany selalu menghindar dari grey. grey tahu ia salah karena ucapannya semalam, tapi ia tidak mau minta maaf dengan tiffany.

sedangkan gadis itu tidak pernah mau memandang grey lagi. ia selalu mencari cara agar tak bertemu lebih lama dengan bocah itu. cukup dikelas ia bisa bertemu dengan grey. sementara itu, ia menukar tempat duduk dengan taylor agar menghindari grey. untung bocah itu mau.

2 minggu tak membaik juga.

tiffany lebih sering bermain dengan cody dan kathlyn, sedangkan grey seperti biasa. bermain dengan teman2 cowok sebayanya.

tiffany memang sudah tidak memendang kesedihan atau amarah terhadap grey. tapi ia masih belum mau bicara dengan grey. ia hanya ingin menghindari grey untuk selama lamanya.

cody pun lama2 kasih dengan grey, saat itu grey sedang duduk sendirian di lobi sekolahnya.

"heh
bro! sendirian aja lo!" tanya cody seperti biasa.

"ya seperti yg lo liat. gue sendirian" jawab grey.

"oh haha. eh gimana udah baikan belum sama tiffany?" tanya cody kepengen tahu.


"belum. gue tau gak seharusnya gue ngomong gitu. tapi, gue gak tau harus minta maaf gimana ke dia" ujar grey bingung. cody terdiam memikirkan sesuatu.

"ahaa.. gue tau!" ceplos cody

"tau apaan?"

"bantuin lo baikan!"

"em.. apa rencananya?" tanya grey penasaran.

"udah lo tenang aja. lo tinggal ikutin saran gue."



#28

keesokannya, siang hari.

"tiffany!" panggil kathlyn.

"apa?"

"anterin gue ke ruang theater, tadi pas liat pertunjukan tari anak kelas 2 jepitan gue kelempak ke atas panggungnya" ujar kathlyn.

"ih. gamau ah takut gue. mana gelap lagi."

"enggak. itu kan bekas dipake latihan tadi." pinta kathlyn memohon.

"iya deh."

mereka pergi menuju ruang theater yg gak terlalu besar dan terdiri dari beberapa ratus bangku serta panggungnya.

"yuk masuk" ajak kathlyn. gadis itu masuk terlebih dahulu, kemudian disusul tiffany.

setelah tiffany masuk dan mulai berjalan terlebih dahulu, kathlyn menghentikan langkahnya dan pergi secepat kilat keluar dari ruangan itu yg kemudian mengunci ruangan itu juga. sontak tiffany kaget. ia segera menghampiri pintu itu

"kathlyn! kathlyn!" panggilnya. tapi nyatanya pintu terkunci. tiffany tidak bisa keluar.

"tolong bukain pintunya!" rengek tiffany ketakutan.

tiffany pun sudah berteriak teriak, tetapi tak ada yg mau membukakan pintu. mana gelap! tapi mengapa lampu disekitar panggung itu terang. aneh.

tiffany sangat ketakutan. ia tak bisa berbuat apa2 di dalam ruangan yg cukup besar itu.

setelah beberapa saat berlalu, tiffany masih tidak memberanikan diri melihat ke atas panggung itu, bahkan ia tak melirik kursi2 kosong itu. kan takutnya ada ses
uatu yg duduk diantara ratusan kursi diruangan itu. ih takuuut!

tiffany duduk di depan pintu itu sambil menunduk ketakutan. berharap ada yg membukakan pintu. tiba tiba terdengar alunan simphony Danse De La Fe Drage. musik yg pernah tiffany pakai untuk menari ballet the nutcracker. tiffany bangkit dan melihat sesosok seseorang berdiri diatas panggung membelakangi tiffany.

musik itu terus berputar. tapi, tiffany semakin penasaran dengan sosok itu. ia ragu untuk menghampirinya.



#29

tiffany ingin menghampiri sosok itu. tapi, bagaimana kalau itu hantu sekolah yg bergentayangan.

tiffany mencoba melawan rasa takutnya. perlahan lahan ia mulai melangkahkan kakinya menghampiri sosok itu. tiffany semakin gemeteran! tapi ia penasaran juga.

ia menaiki 3 buah anak tangga untuk menaiki panggung itu.

tiffany mulai bingung dengan sosok itu. sebenarnya ia datang dari planet mana s
ih! gadis itu tau kalau sosok itu adalah seorang laki laki. tapi, penampilannya memakai baju ala prajurit berwarna merah dengan topi prajuritnya. aneh!

sosok itu membalikan tubuhnya membuat tiffany sedikit takut. sosok itu memakai topeng! dan sepertinya ia sedang melihat kearah tiffany.

tiffany cukup takut. bagaimana jika sesosok itu menghantam tiffany kemudian membunuhnya dan memutilasinya?! ia cemas benar benar ketakutan. alunan musik tadi juga msih berputar untuk bukan lagu gloomy sunday!

sosok itu melambaikan tangan pada tiffany. gadis itu pun mencoba menyapa

"ha.. hai" sapa tiffany sedikit takut. tiffany mendekati sosok itu lebih dekat. sepertinya ia orang baik.

"ha.. ha.. i" sapa tiffany kembali. kemudian gadis itu semakimendekati sosok itu. hingga tiffany tepat berada dihadapan sosok yg memakai baju prajurit itu.

"lo siapa?" tanya tiffany dengan nada datar.

"i'm the Nutcracker!" jawabnya. tiffany menatap bingung. ia mulai tertawa hambar.

"the nutcracker? yeah i see. lo berpenampilan seperti boneka kayu itu. but who are you!" tanya tiffany mulai galak.

"i'm the nutcracker! and you must be the sugar plum princess right!?" tanya mahluk bertopeng itu. lama lama gadis itu semakin bingung.

tiffany tertawa meledek
"it's really funny! seorang mahluk yg gak gue tau mengaku sebagai boneka kayu!" ujarnya semakin meledek. mahluk itu terdiam tak menyahut.



#30

"oke.. gini ya mr. nutcracker or apalah. coba dong buka topeng lo. gue pengen tau siapa lo!" pinta tiffany yg mulai penasaran.

akhirnya sosok itu mulai berbicara lagi. "oke. tapi ada syaratnya" pinta mahluk itu yg tak mau kalah.

"oke. apa?" tantang tiffany.

"dansa. dansa sama gue." pinta mahluk itu. tiffany tertawa geli.

"dansa sama lo? sama orang yg gak gue kenal?" tiffany melanjutkan tawaanya yg menggelikan itu "oke oke. tapi abis itu lo buka topi lo. kalo gak gue hajar!" gretak tiffany kepada mahluk itu.

"baik." tiba-tiba alunan simphony Valse Des Fleurs berputar. seperti sudah dirancang.

mereka berdansa, tiffany yg menaruh rasa penasarannya terus memikirkan siapakah dibalik topeng itu.

"you're my sugar plum princess!" ucapn mahluk itu pada tiffany.

"sorry. gue bukan princess itu" jawabnya yg masih berdansa itu.

"lo jutek banget sih!" ketus mahluk itu.

"suka suka gue. mau gue jutek atau enggak bukan urusan lo!" ketus tiffany tak mau kalah.

6 menit berlalu, musik itu berhenti. tandanya dansa telah usai.

"sekarang udah selesai dansanya! cepetan lo buka topeng lo!" perintah tiffany galak.

"oke.. gue buka!" mahluk itu mulai membuka topengnya. rasa penasaran tiffany sudah di ubun ubun. tapi kalian pasti tau dong siapa yg di balik topeng itu
. yuup itu Greyson.

tiffany shock mendapati sosok itu grey. tiffany tak menyangka mahluk planet itu grey!

tiffany tidak bisa berkomentar apa2. ia menunduk. mengapa mesti grey yg ada dihadapannya.

"tiff, ini gue." ujar grey yg meminta perhatian dari tiffany. tidak tidak tidak.. air mata gadis itu mulai pecah kembali.

"i have to go" ucap tiffany tanpa menatap grey. ia segera melangkah, tapi grey menghalanginya. greyson tidak mau tiffany pergi sebelum mendengar permohonan maaf darinya.



#31

tiffany tidak bisa pergi lagi karena grey menghalanginya.

"please grey gue mau pergi" pinta tiffany dengn tangisan tersedu sedu.

"hey.. please don' t cry" grey memohon. kemudian kedua ibu jari grey mulai menghapus air mata tiffany yg mengalir dipipinya itu.

tiffany mulai bisa menatap grey lagi
"tiff dengerin gue ya"


"apa?" sepertinya tiffany mengalah, ia mau mendengarkan ucapan grey.

"gue minta maaf banget. karena soal waktu itu. please maafin gue ya." grey sangat menyesal. ia ingin sekali dimaafkan oleh tiffany.

gadis itu mengangguk iya. grey mulai tersenyum bahagia. karena gadis itu mau memaafkannya.

"thanks ya tiffany!"

"ya. udah kan itu aja, gue pergi ya grey."

"eh jangan dulu! masih ada lagi. lagian lo pergi juga gak akan bisa keluar. orang pinunya dikunci!" jawab grey menahan tiffany pergi.

"terus apa lagi grey?" tanya tiffany.

"tunggu sebentar ya." grey pergi meninggalkan tiffany.

tidak sampai 1 menit, grey telah kembali. wajahnya berseri seri bahagia.

ia pun kembali muncul dihadapan tiffany.

"gue punya sesuatu buat lo tiff" ucap grey tersenyum senyum

"apaan?"

grey pun menujukan 1 tangkai mawar hitam dan memberikannya pada tiffany.

"ini buat lo!" grey memberikan bunga itu. suasana saat itu sangat mengharu biru.

tiffany sangat antusias dengan bunga itu. gadis itu tidak bisa menahan senyuman.

"lo dapet bunga ini dari mana grey?" tanya tiffany

"lo tau nenek yg tinggal diujung jalan sana? dia nenek gue. namanya julianna (certitanya)"

"julie maksudnya?"

"iya."

tiffany terus memandangi bunga itu.

"tiff.." grey meraih kedua tangan tiffany.

"apa?"

"i love you tiff. i love you, i love you banget. atau mungkin moren than love you. iya kali ya hehe" ujar grey. tiffany menatap grey. jantungnya berdebar kencing. kali ini tiffany bingung dengan ucapan grey!




#32


"tiffany madison! gue.. gue.. ehm.. gue.. gue suka sama lo" ujar grey malu malu. nervous gitu ya.

pipi tiffany memerah. ia sendiri pun malu mendengar kata kata itu.

"tiff, will you be my girlfriend?" tanya grey penasaran banget "jawab tiff.."

gadis itu bingung jawaban apa yang mesti ia berikan pada grey.


"gue.. gue.. aduh.. gue bingung grey"

"kenapa bingung? kan tinggal bilang ya atau gak!" grey menginginkan jawaban secepat mungkin. akhirnya tiffany mau menjwab juga.

"iya"

"iya apa?"

"iya mau jadi your girlfriend!"

"really?"

"yes" jawabnya "tapi.." belum juga tiffany melanjutkan ucapannya grey langsung mendekati wajah tiffany kemudian mencium gadis itu. refleks tiffany menutup matanya.

setelah beberapa saat grey menghentikannya

"i said i'm waiting for a kiss right!?"

tiffany tidak bisa berkata apa2 tentang yg terjadi barusan. pipinya semakin memerah.

"why did you kiss me?" tanya tiffany sedikit ngambek

"nothing. oke oke i'm sorry" ucap grey.

grey memeluk gadis itu.

"gue teringat waktu pertama kalinya manggil lo bidadari cantik, tiff" ujarnya yg masih memeluk tiffany.


"oh ya pangeran tampan?" ledek tiffany.

"iya gue emang tampan. gue jatuh cinta sama lo tiff!" ujar bocah itu kembali.

waktu berlalu.

"bunga yg mau lo kasih ke gue mana tiff?"

"gue buang! lo kan marahin gue waktu itu. jadinya gue buang" jawab gadis itu

"kenapa dibuang? itukan buat gue baby.."

"ya abisnya gitu sih lo!"

tiba2 cody dan teman2 yg lainnya datang.

"woy jangan pelukan mulu. sini lo semua" ucap cody mengganggu saja.

"ini semua kan idenya coco tiff" berita grey.

"ide lo co?"

"oh iya jelas dong"

"ada2 aja tau gak!"

"yaudah kita keluar aja dari sini urusan udah selesai kan" ucap cody. grey dan yg lainnya pergi ia pun menggandeng tangan tiffany,



#epilog/akhiran

15 agustus 2007


tiffany membawa sekotak kue tart dengan ditaburhi kacang kenari.

kue itu untuk ulang tahun grey yg ke 12 besok. tapi, saat diperjalanan tiffany melihat seorah bocah berusia 7 tahun merengek ingin dibelikan kue ultah, karena bocah itu melihat kue tart di pajang. tapi, ibunya tak mau membelikannya.

beberapa saat kemudian tiffany melihat bocah itu di taman sedan
g duduk di bangku taman. sedang menunggu ibunya kembali.

tiffany menghampiri bocah itu. dan duduk disampingnya.

"hey.." sapa tiffany.

"hey" sapanya balik.

"sedang apa?"

"sedang menunggu mama beli es krim" jawab bocah itu.

"siapa namamu?"

"david. kalo kamu?"

"aku tiffany. em.. kenapa kamu menangis?"

"hari ini ultahku. tapi mama tidak membelikan kue untukku."

"oh.." tanpa berpikir panjang "ini buat kamu." tiffany memberikan kue tart itu pada david.

"untukku?"

"ya"

"terima kasih tiffany!"


16 agustus 2007

"hari ini aku pindah. kalian dateng ya ke ultah grey." ucap tiffany pada coco lewat telepon.

"iya. kamu udah bilang grey?"

"belum. aku gak mau kasih tau dia."

"kenapa?"

"soalnya aku pasti balik lagi kesini. walaupun nanti" ujar tiffany yakin.

"yaudah ya. bye cody. sampai ketemu lagi." ucap tiffany yg langsung menutup teleponnya

sore itu dibandara.

"tiffany!" panggil cody yg dateng bersama teman2 yg lain.

"tiff. jangan lupain aku ya" ucap cody. yg kemudian disusul alli, kathlyn, dan yg lainnya.

"aku gak bakal lupain kalian semua. tapi kan aku udah bilang, kalian ke ultah grey aja gak usah kesini"

"ultah grey masih bisa dirayain nanti, tapi perpisahan sama kamu gak bisa ditunda" ujar cody, tiffany menangis.

setelah perpisahan itu selesai, tiffany segera naik pesawat.

"bye guys. i miss you"

"bye.. we miss you and happy birthday" lalu sosok tiffany hilang.


dipesawat tiffany membuka buku catatannya dan menulis beberapa hal yang kurang penting untuk menghilangkan kebosanannya. seperti..

"aku pasti merindukan tempat ini. tempat dimana aku bermain dan memiliki seorang teman yg sangat menyayangiku. disini aku banyak belajar. dan disini juga aku mengetahui yg namanya first love itu apa, ya.. walaupun aku tidak bisa menyatakannya. tapi
aku tahu itu apa. dan untuk ia, orang ya aku suka. aku minta maaf sekali tak bisa memberikan salam perpisahan padamu. aku takut jika kita tidak akan bertemu lagi. untuk itu, aku meyakinkan diriku bahwa aku pasti bertemu denganmu nanti. someday, wherever, and whenever. dan jika saatnya tiba aku tak dapat bertemu denganmu lagi. maka percayalah kau akan mendapatkan teman yg lebih baik dariku


untuk
greyson




the end :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar