Kamis, 16 Mei 2013

Happy Birthday Greyson Chance :)

 Back To My Love #1


cerahnya hari itu di kota Capitola, california. Greyson yang serius memainkan piano mendengar handphonenya berdering. ternyata itu dari cody!

"halo" sapa cody dari sana
"halo, kenapa co?" tanya grey
"tebak siapa cewek yg bru aja ktemu gue"
"siapa?"
"tiffany. bidadari kecil lo dulu. dia pindah lg kesini!" ucap cody. grey shock! ia tak percaya
"ti.. tiffany madison?" seakan akan

grey tak ingin mengucapkan nama itu.
"iya. besok gue kesana sama yg lainnya. mau ketemu dia dan pastinya lo hrus ikut."
grey terdiam tak menjawab. "gak. gue gak mau ikut" ucapnya dingin. lalu ia menutup telpon dari cody.
"halo! grey! kok ditutup sih" cody pun mengerti mengapa grey seperti itu.

"gue gak mau ketemu tiffany madison. buat apa ketemu. dulu dia malah pindah dan gak mau tanggung jawab sama apa yg dia perbuat ke gue. gue benci dia!" pikir greyson.

#1

Cody dan Alli pergi ke rumah Tiffany. sementara yg lainnya mungkin menyusul.


"Tiffany! gue kangenn!" seru alli pada gadis itu
"gue juga alli." sahutnya. sudah 3 tahun Tiffany tidak bertemu alli. terakhir wktu sd.

"bukan lo aja yg kangen, yg lain juga kangen lo" sambung cody


"iya, gue tau. greyson gak kesini?" tanya tiffany agak khawatir
"eh.. dia.. gak mau ikut" ucap cody tak mau menyakiti
"oh" wajah gadis itu pun sedikit sedih.

"udah lah,  tiffany gausah sedih. nanti juga 'Pangeran Tampan' lo baik lagi kok" hibur cody. gadis itu sedikit tersenyum

"cody, jangan panggil grey gitu! kalo tau dia marah!"
"emang cuma 'bidadari cantik' kaya lo ya yg boleh bilang gitu ke si ecen haha!" ledek cody pada tiffany

"apaan sih! itu kan panggilan gue wktu sd."

"iya, gue tau. yg nyiptain kan grey buat lo." tiffany tersenyum malu mengingat itu. ada ada aja greyson!


#2


ini hari pertamanya Tiffany masuk ke sekolah baru. ia duduk dikelas 1 SMA.

tiba di gerbang Abraham High School, grey menyenggol Tiffany
"aww!" rintihnya. gadis itu melirik kearah seseorang yg menyeggolnya "Greyson" ucapnya. grey hanya menatap sekilas meninggalkan Tiffany. sepertinya ia tidak memperdulikan gadis itu.


Mrs. Emily memperkenalkan Tiffany. ternyata, ia satu kelas dengan grey.
melihat bangku di belakang grey kosong, mrs. emily menyuruh gadis itu duduk di bangku kosong itu. lagipula tak ada bangku kosong selain di belakang grey.

Tiffany berjalan menuju bangkunya. saat itu juga Tiffany melihat kepada grey. tapi nyatanya bocah itu hanya sekedar melirik seperti kilat. tak ada senyuman yg ia lontarkan pada tiffany.

gadis itu segera duduk dibankunya. greyson menunduk seperti memikirkan seseuatu termasuk tiffany.


bel makan siang berbunyi

"grey!" panggil tiffany, greyson tak menoleh
"greysoooon!" teriaknya membuat teman2 yg lain terkaget.
grey tetap tidak peduli. ia terus melangkahkan kakinya keluar kelas. sementara itu, Tiffany tidak mau tinggal diam. ia mengejar greyson secepat mungkin


Tiffany menarik tangan grey dan akhirnya grey menatap kearah tiffany hingga membuat gadis itu terdiam.


grey menantapnya dengan tatapan tajam. menatap ke mata tiffany yg indah itu. tiffany yg masih memegang tangan grey tak bisa berbicara apa apa.

"lepasin gue!" pinta grey. "gak mau!" bantah gadis itu. greyson mengkerutkan keningnya dan memaksa melapaskan tangannya dari cengkraman tiffany.

ia meninggalkan tiffany lagi. sambil berlari kecil grey menoleh sejenak ke arah gadis itu.

tiffany murung kembali. sebenarnya ada salah ia pada greyson. gadis itu tak tahu persis salahnya apa.


#3

cody menghampiri Tiffany yg sejak tadi berdiam diri di tengah keramaian murid2 yg baru keluar kelas.

"Tiff ! sedang apa?" tanya cody sedikit mengagetkan.
"lagi mandang grey yg ninggalin gue gitu aja." jawab tiffany kecewa.

cody tersenyum kecil mendengar itu.
"kenapa lo ketawa?"
"lo lucu ya!"

Tiffany memandang cody bingung.
"lucu?"
"iya lucu. ucapan lo tuh sama kaya yg diucapin grey dulu waktu lo pindah ke chicago" ujarnya. "lo tau gak, semenjak lo pindah si ecen jadi sering uring-uringan gak jelas. terus jutek lagi."
"oh ya?" tiffany berpikir sejenak.

waktu sd grey tidak pernah seperti itu, bahkan ia seringkali bercanda bersama. sampai2 cody sempat mengatakan tiffany dan greyson sudah seperti putri dan pangeran. walau kadang mereka suka bertengkar, tetapi grey selalu meminta maaf terlebih dahulu kepada Tiffany.


#4

cody ikut pulang kerumah grey. dia ingin tak ingin pulang cepat ke rumah.

"gue bingung deh, lo dulu deket kan sama tiffany. kenapa sekarang jadi jauh?" tanya cody penasaran. grey tak menjawab, malah ia sibuk dengan buku yg disentuhnya. entah buku apa.

"ini anak, ditanya diem aja"

"gue males co ngomongin tiffany. dia tuh..." grey menghentikan ucapannya
"dia kenapa?"


"gak. gue gak mau bahas."

"gue tuh inget. lo kan sukaaaa banget sama tiff wktu pertama kali dia pindah kesini." ujar cody dengan nada ditinggi-tinggikan.

"eh lo diem ya co! itu kan dulu wktu kls 3 sd. masih kecil!" sahutnya.
"oh ya? bukannya masih ya? gak kan gara2 lo sebel dia pindah pas ultah lo!"

greyson terdiam. ia merenungi kejadian 3 tahun lalu. waktu tiffany pindah di ultahnya, tapi tak ada satu orang pun yg memberi kabar padanya tentang kepindahan tiffany yg membuat grey mengunci diri semalaman di kamar itu.


flashback
dulu tepat ultah grey yg ke 12 thun. hari yg sama dimana tiffany ultah juga. grey buat pesta kecil dan yg diundang hanya teman2 dan tiffany. pesta itu juga untuk tiffany karena grey ingin merayakannya bersama gadis itu

saat itu jam 5. tapi entah mengapa semua teman2nya dan tiffany belum juga datang.

hingga jam 6 grey menunggu dan menunggu tak ada satu pun teman2nya yg dtang termasuk gadis itu.

sampai2 grey tertidur. Lisa ibunya membangunkan grey
"sayang" panggil lisa. grey terbangun pukul setengah 8. bocah itu melihat kesekitarnya dan teman2nya tak datang termasuk tiffany. grey yg menggenggam 3 tangkai mawar biru yg akan ia berikan pada tiffany itu pun menghempaskan bunga mawar itu ke lantai.

bocah itu segera pergi ke kamarnya dan mengungcinya. kemudian bocah itu merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil memikirkan sesuatu. greyson kecewa dan bingung.

#5

tiffany masuk kelas. kali ini ia melihat ke arah grey. lagi2 grey tidak memperdulikan tiffany

greyson malah pergi keluar kelas. tiffany mengikuti grey, ternyata ia menghampiri sesosok gadis di kelas sebelah.

bayangkan grey tersenyum pada gadis itu, mereka mengobrol!
tiffany merindukan senyuman grey yg dulu.
manis sekali dia! apalagi grey makin cool dengan senyumnya yg melebihi batas indah!
grey melihat ke arah tiffany. tapi tak lama kemudian ia hanya menatap gadis yg berdiri di depannya

"dia itu temen cewek paling deket sama grey." bisik cody di telinga tiffany
"oh ya, bukan pacarnya?" tanyanya penasaran

"emm.. belum sih. mungkin bentar lagi jadian." jawab cody. tiffany cemberut sebal
" namanya siapa co?"
"lauren. kenapa jealous yaa?" goda cody pada gadis itu. tiffany terdiam. jelas ia cemburu. greyson kan pangeran tampan tiffany, tapi dulu bukan sekarang. sedih sekali tiffany!

"sejak kapan mereka deket co?" tiffany terus dan terus ingin tahu.
"kapan ya? ya waktu masuk sekolah ini lah." jawab cody. tiffany terus memperhatikan mereka.

"mereka deket banget ya?" tanya gadis itu dengan wajah cemas
"iya. kaya lo dulu."

tiffany makin cemberut. kenapa wktu itu dia pindah. tapi kan karna kerjaan ayahnya

"eh tiff, dulu tuh lo pacaran gak sih sama si ecen?" kali ini cody yg memberikan pertanyaan

"eh.. itu.. itu.. enggak kok. dulu masih sd." jawab tiffany gugup. sebenernya ia juga bingung. dulu grey dan tiffany sama2 suka tapi mereka gak pacaran. atau istilahnya hubungan tanpa status. mereka dekat tapi tak ada yg memulai untuk mengungkapkan perasaan.

"bohong. lo!" ucap cody
"gue gak bohong."
"terus kalo gak bohong apa dong?"

"pokonya gue gak bohong coco!" sekali lagi tiffany melihat grey. kali ini ia tertawa pada gadis itu dan terus memusatkan pandangannya pada gadis itu.


#6

sorenya..
Tiffany yg duduk diatas ayunan taman bermain dekat sd-nya itu, sedang asik membaca buku. mungkin novel.

greyson juga datang ke taman bermain itu. biasanya grey kalau sedang bosan di rumah, pasti menyendiri disana.

grey melihat gadis yg membelakanginya sedak duduk diatas ayunan yg sering ia naiki.

grey mengangkat satu alis kirinya dan menghampiri gadis itu. ternyata itu tiffany.
baiklah kali ini ia akan berbicara padanya.

"Tiff.. any?" panggil grey. gadis itu menoleh padanya. grey mulai mendekati tiffany.

"hi grey." balasnya dengan nada datar.

grey belum merespon ucapan tiffany. lalu bocah itu duduk di ayunan yg satu lagi, disamping ayunan yg ditempati tiffany.

"well, ngapain disini?" tanya grey

"main aja." jawbnya yg sambil baca buku. grey masih terdiam.

"gue juga cuma main." ucap grey

"oh. gue gak nanya." sahutnya yg membuat grey gusar. menyebalkan sekali gadis ini!

nyebelin banget tiffany! pikir bocah itu. kemudian entah mengapa, ia merebut buku yg ada ditangan gadis itu.

"greyson. balikin." pinta tiffany sedikit kesal. grey tidak mendengar perkataan gadis itu.

greyson menggenggam buku itu dan melihat judulnya 'sleeping beauty'. wajahnya berubah aneh. ia menatap tiffany dengan heran

"sleeping beauty?" ucap bocah itu dengan mengkerutkan keningnya "gak
salah?" ucapnya lagi.

"kenapa emangnya?" tanya tiffany sedikit cemberut.

"aneh! udah gede baca buku kaya gitu. dasar bidadari ca..." potong greyson. hampir saja ia mengucapkan kata itu.

tiffany terdiam sejenak "anak muda juga boleh tau baca gituan. udah sini balikin." tiffany merebut kembali bukunya. grey tidak tinggal diam.
ia menarik rambut tiffany yg panjangnya melebihi bahu itu.

"aww." ujarnya "dasar jail. sakit tau! " gerutunya. grey malah makin terdiam karena tiffany tidak ngambek. aneh!

lagi lagi meeka terdiam dan tak bicara.

"eh eh lo gak marah sama gue?" tanya tiffany asal asalan.

"'eh' yg lo tanya itu punya nama, greyson namanya! gak sopan!" jawabnya. ekspresi greyson jadi mulai tak enak. ia jadi sedikit jutek

"iya Mr. Greyson." sahutnya meledek. greyson tak melirik sedikit pun

"jelas gue masih marah lah. lo aja ngomong gak sopan! " tegasnya kpada tiffany

"iya, whatever deh!" ujarnya mengumbar kejutekan.

"lo tuh banyak salah sama gue!" greyson mengucapkan itu. Tiffany tersentak.

"salah? salah gue apa?"

"gak tau deh! gue kira lo intropeksi diri, taunya gak. udah lah gak penting. gue mau balik." ujarnya. grey melangkah pergi. tetapi, ia sempat menoleh ke arah tiffany melihat wajah gadis itu. tiffany juga memperhatikannya. tapi tak lama kemudian grey pergi dengan sekilat senyum yg ia berikan pada gadis itu lalu berlari pulang. tiffany masih terpaku heran atas ucapan grey.


#7

tiffany jadi membayangkan saat dulu mereka bermain disini.
FLASHBACK

"hey tiff!" panggil kathlyn pada gadis itu. "kita main jujur2an yuk." ajaknya

"sama siapa aja?"

"sama logan, alyssa, dan alli." jawabnya. lalu gadis itu memanggil teman2 yg lain.


mereka mulai bermain sambil duduk2 di rumptt sekitar taman bermain itu.

"oke, dimulai dari tiffany ya. aku mau tanya, tiffany suka sama greyson ya?" tanya bocah kelas 4 itu.

tiffany tak menyangka kathlyn bertanya seperti itu

"enggak! aku gak suka." jawabnya

"jangan bohong. nanti dosa haha." rasanya kathlyn ingin menjebak tiffany.

memang dasar polosnya gadis itu. akhirnya iya menjawab "iya. suka." jawabnya terpaksa.

tapi tak disangka kathlyn malah memanggil greyson yg kecapean karena berlari lari dengan temannya itu. kathlyn, alli, logan, dan alyssa terus memanggil grey. sementara tiffany ketakutan

"grey." panggil kathly. grey pun menoleh..

"apaan?" sahut greyson. yg kecapean itu karena habis dikejar-kejar colton dan cody. dasar anak anak!

"tiffany bilang i love you buat kamu!" ucap kathlyn sambil tertawa tawa. mungkin niatnya bercanda

"gak bohong. aku gak bilang gitu. jangan didengerin!" bantah gadis itu. yaahh, tapi.. dasar anak cowok. grey gak peduli omongan anak2 cewek itu barusan, lagipula grey keburu dikejar2 hayden. ent
ah permainan apa yg mereka lakukan.

setelah beberapa saat grey yg capek menghampiri ayunan untuk dia duduki. tapi sebelumnya ia melirik kearah gadis2 yg masih menginginkan respon bocah itu.

"grey, tiffany bilang suka tuh!" teriak kathlyn. tiffany cemas.

akhirnya grey berkata "eh iya, iya i love juga tiffany." ucapnya yg sambil berjalan ke arah ayunan, kemudian mendudukinya. tapi, rasanya ia tidak serius dengan ucapannya. bahkan ia tertawa melihat hayden tersungkur dan jatuh. sedang anak2 cewek itu shocja tapi tertawa tawa



#8

alli dan yg lainnya malah menarik tangan tiffany. "kalian mau ngapain?"

"udahlai, ikut. kita mau bawa kamu ke greyson!" ucap kathlyn.
mereka terus menarik tangan tiffany, sedangkan gadis itu menahannya. tapi tak bisa. terpaksa tiffany menurut.

grey sendiri bingung dengan tingkah laku anak2 cewek itu. apa emang semua cewek heboh ya? pikir bocah itu.

tiffany diseret kearah greyson
"duduk disini." grey melirik heran. mengapa cewek ini duduk disamping grey. sementara anak2 cewek lainnya malah meninggalkan tiffany disitu.

"ngapain kamu disini?" tanya grey heran

"dipaksa mereka" jawabnya melas.

"oh" tak lama kemudian, tiba2 grey menarik rambut tiffany
"aww. sakit."

"haha." greyson hanya tertawa. karena tak suka dengan ulahnya grey, tiffany kemudian membalas perlakuannya dengan menarik rambut grey yg sedikit gondrong itu. lalu grey membalasnya kembali.

mereka menghentikan adegan tarik2an rambut itu. mereka terdiam tak memandang. tiffany menuduk, grey melirik sedikit

"dasar, bidadari cantik tapi heboh!" ucap bocah yg masih duduk di bangku kls 4 sd itu.

tiffany tersentak. matanya langsung memandang greyson.
"huh dasar.. dasar.. ehm.. dasar pangeran tampan tapi jail!" balasnya

"emang aku tampan!" tegasnya.


"aku juga cantik!" ucap gadis itu

"dasar ngikutin! ngomong apaan lg tdi anak2 cewek yg heboh itu. dasar heboh. kamu juga heboh!" ketusnya pada tiffany. wajahnya merah padam

"biarin ngikuti juga!" tiffany buang muka. grey tetap melirik gadis itu. dipandanginya tiffany sambil tersenyum kadang cekikikan. lucu sekalii!

"apa liat liat!" ucap gadis itu

"terserah aku mau liatin juga. dasa bidadari cantik" tiffany masih tersentak sementara grey tertawa kecil melihat wajahnya. bocah itu masih tertwa. dengan pandangannya yg indah.


#9

tiffany pun berhenti memikirkan bayangnya dulu. ternyata langit sudah berubah menjadi gelap. tak lama setelah itu, ia pun pulang ke rumahnya.

disekolah

cody menghampiri grey "woy, gimana?"

"gimana apanya?" tanya grey balik.

"tiffany. udah baikan belum?" greyson memandan cody heran. ia malah tak menghiraukan ucapan cody, melainkan grey menghampiri lauren yg lagi berdiri di depan kelasnya

"hey" sapanya dengan tebar pesona lewat senyumnya itu. sayangnya gadis itu juga tersenyum manis. entah dibuat buat atau tidak.
"halo. ada apa?" tanya lauren.
"gak kok cuma mau disini aja hehe." jawabnya dengan tawaan kecil.

dari arah yg lain tiffany berjalan menuju ruang kelasnya. cody menarik lengan gadis itu

"cody!" ucapnya
"eh mau kesana gak sama gue?" tanya cody sambil menunjuk ke arah grey dan lauren. sontak tiffany sedikit kaget. ekspresi wajahnya asem
"gak deh."
"udah ayo." paksa cody.

cody dan tiffany menghampiri mereka

"hey lauren." sapa cody padanya
"hey. dia.." matanya melirik ke arah gadis disamping cody itu

"oh.. ini tiffany temen gue sama si ecen juga. iya gak bro?" ucap cody pada grey

"i iya" sahutnya ragu.
"hello tiffany. gue lauren, lauren westphalen." ujarnya meperkenalkan diri

"oh, gue Madison, Tiffany madison." hanya itu yg bisa tiffany jawab

"datang dari mana?" tanyanya seperti petugas yg mengurus kependudukan.

"gue pindah dari chicago."

"oh. cool."

"thanks."

"suka dance?" tanya gadis itu lagi. entah mengapa sepertinya ia ingin mengintrogasi tiffany

"hehe.. sorry gak bisa dance." jawabnya

"ohhh, gue kira bisa. jadi kan lo bisa nari bareng gue dan temen2 gue." katanya. dasar sombong! atau mungkin mempromosikan diri.

"oh. eh grey, cody, lauren. gue duluan ya mau ke toilet. dah! " tiffany langsung pergi. ia tak tahan berlama lama dengan gadis seperti itu.


#10


jam pelajaran pun dimulai. pagi itu mata pelajaran matematika dikelas tiffany. Mr. Dennis guru matematika datang tepat waktu.

ia menerangkan pelajaran logaritma dengan jelas. sebenarnya tiffany sedikit belum mengerti.

"ada yg kurang paham?" tanya Mr. Dennis. tiffany pun mengacungkan tangannya

"kamu belum paham?" tanya guru itu kembali.

"iya Mr."

Mr. Dennis kembali menerangkannya pada murid2.

"sudah paham tiffany?" tanya guru itu kembali. nyatanya tiffany sudah mengerti tapi dia berkata
"belum." jawabnya. semoga saja mr. dennis menyuruh greyson untuk mengajari tiffany. ternyata dugaannya tepat!

"greyson!" panggil mr. dennis.
"ya?"

"bantu temanmu tiffany. sepertinya dia kurang mengerti dengan materi ini." perintahnya. grey hanya mengangguk.
ia pun membalikan badannya, mendapati tiffany sedang tersenyum lebar pada greyson

"ajarin gue ya grey, please." pinta gadis itu. dengan terpaksa grey berkata "yaaa."

greyson menerangkan materi logaritme kepada tiffany. sementara ia hanya memperhatikan grey. grey yg serius menerangkan materi itu jadi tersenyum malu.

"kenapa senyum2 grey?" tanya tiffany heran. lagi2 grey tidak menjawab. terus menerangkan sampai tangan tiffany menyentuh jari2 tangan grey untuk menghentikan tulisan materi yg ia tulis diselembar kertas.

tiffany merebut pensil yg dipegang jari2 grey.

"sini, gue bisa ngerjain." seru tiffany pada grey.

grey menyipitkan matanya "dasar! lo udah ngerti kan? segala minta diajarin." ujar grey yg sambil menarik rambut tiffany

"iya gue ngerti kok." jawabnya kemudian mengerjakan beberapa soal logaritma itu.

sementara itu grey terus memperhatikan tiffany yg mengerjakan. tiffany melirik kearah bocah itu

"lo gak ngerjain?"

"oh itu, iya gue kerjain." sahutnya gugup. sesegera mungkin grey kembali menghadap mejanya dan mulai mengerjakan soal. sedangkan tiffany tersenyum akan greyson.


#11

siang itu tak sengaja tiffany melihat pintu ruang kesenian terbuka sedikit. tiffany mendekati pintu itu dan ternyata ada greyson sedang main piano!

tapi, disana ada lauren juga. mereka berdua!

mereka tersenyum senyum. terutama greyson.

"cool!" ucap lauren.
"thanks. mau gue ajarin?" tanya grey padanya.
"boleh." jawabnya. tiffany masih mengintip mereka berdua.

sementara lauren duduk disamping grey dan diajari bermain piano

mereka dekat sekali. saat ini mereka berpadangan! membuat tiffany gusar sendiri.

akhirnya terlewat sekilat ide. tiffany pura2 berteriak karena terjatuh

"ahh. help! help!" jerit tiffany. sontak mereka berdua mendengar suara diluar.

mereka menghampiri tiffany

"tiff?" panggil greyson "lo kenapa?" tanyanya. enth mengapa tatapan lauren dingin terhadap gadis itu.

"gue jatoh grey!" ujar tiffany.

"kok bisa?"

"gue ke.. kesandung kaki gue sendir.i" ucapnya.

"makanya hati hati!"

grey membantu tiffany berdiri.
"lo bisa jalan gak?" tanya bocah itu.

"euh.. gatau." jawabnya asal asalan. tiffanya mulai melangkah dan pura2 terjatuh kembali. tapi grey langsung memegangi gadis itu

"bisa jalan gak sih? yaudah gua anterin lo ke kelas." gumamya dengan nada sedikit kesal.
grey merangkul tiffany membawanya pergi ke kelas.
sementara lauren ditinggal sendiri. sepertinya ia sebal
dengan tiffany.

setelah sampai didepan kelas tiffany meminta grey menghentikan bantuannya itu. yailah tiffany cuma pura pura!
"udah udah sampe sini aja." ucap gadis itu.

"yaudah." grey melihat kearah mata kaki tiffany yg keseleo itu "mau dipejitin?" tawar grey.
"gausah. makasih ya grey." ujarnya sambil melontarkan senyuman pada grey. sayangnya tak ada respon dari grey. ia hanya terdiam

"kalo gitu gue pergi ya." ucap grey

"iya iya makasih ya."
"sama2" grey baru saja melangkah ia menoleh pada tiffany "hati2 ya! "


#12

dihari berikutnya, greyson latihan sepak bola. lauren dan teman2nya ternyata nonton grey di lapangan sekolah.
tiffany, cody, dan kathlyn juga menonton.

saat grey masuk ke tanah lapang aja tiffany langsung tersenyum senyum.

saat latihan dimulai grey yg berlari mengejar bola itu terlihat keren! sementara lauren memanggil nama grey.
"greyson!"

grey langsung melihat ke arah lauren. ia tersenyum pada gdis itu bahkan melambaikan tangannya.

tiffany yg melihat kejadian itu langsung iri.
hingga ketika grey sedang berlari melewati tiffany, gadis itu juga memanggil nama grey
"greyson."

grey juga melihat kearah tiffany, tapi dengan senyum terpaksa. kemudian ia berlari lagi.
wajah tiffany berubah cemberut. hey ternyata grey mencuri curi pandang terhadap tiffany.
grey memang tidak tersenyum tapi disetiap latihannya ia selalu melirik tiffany walau gadis itu tidak menyadarinya. hingga tiba2 bola itu mengenai grey dan ia terjatuh.

"aww. sakit" ujar bocah itu. semua orang yg ada disitu menghapiri grey yg terjatuh dari rumput karena bola mengenai kepalanya.

"kamu tidak apa apa greyson?" tanya mr. gilberto pelatih bola itu.

"kepala saya sakit mr." ujar greyson.

"yasudah kamu ke ruang ganti sana. diam disana untuk sementara." perintah mr. gilberto.

cody dan colton membawa grey keruang ganti. sedangkan cewek cewek itu, mana mau ke ruang ganti cowok.

grey duduk di kursi di dalam ruang ganti, ditemani teman2nya.

"grey lo gak apa2?" tanya cody

"gak, gue gak apa2."

"lagian lo sih gak hati2. gak liat apa lo ada bola!" cody malah bilang seperti itu.
"gara2 si tiffany tuh! berdiri disitu!" gerutu bocah itu.
"jih! kok lo nyalahin tiffany?" tanya cody
"lagian berdiri disitu. gimana gua gak ngeliatin dia!" ujarnya yg mengelus kepalanya yg kesakitan.
"oh lo jatuh gara2 liatin tiffany?"
"iya. eh gak juga"
"udah ngaku. gakmau ngaku sih jadi jatoh haha"


#13


"nanti nanti bilangin sama tuh cewek, kalo berdiri jangan disitu. atau gak gausah nonton gue latihan. bikin konsetrasi gua ilang aja" ujarnya masih kesal. sebenarnya dimana pun tiffany berdiri tetap saja terlihat dari lapangannya!

"cieee.. lo suka sama tiffany ya. sampe diliatin gtu ckck" goda cody

"gak tuh. yaudah deh gue bete disini. mau ke lapangan lagi!" grey pergi dari tempat itu,
baru saja keluar gadis itu lngsung hadir menemui grey.

"grey lo gak apa2 kan?" tanya tiffany. grey sedikit kaget karena kemunculan gadis itu.

"tiff.. euh.. ini ini udah gak sakit" jawabnya gugug, tapi dengan tatapan sedikit dingin.

"udah ya gue mau ke lapangan lagi." grey berlari kecil menuju lapangan. tapi entah mengapa ia sangat senang menoleh kembali kearah tiffany berada.

ia memperhatikan tiffany seakan akan ada yg aneh. tiffany awalnya grey sebal dengan kedatangan gadis itu kembali. apalagi kisah masa lalunya dulu.

grey pulang ke rumah. ia segera masuk kamar. kemudian merebahkan tubuhnya di tempat tidur. mungkin lelah.

sesaat kemudian, ia teringat ucapan cody disekolah lagi.

tiffany.. nama gadis yg sekarang membuatnya berpikir akan sesuatu.

bocah itu tersenyum sendiri mengingat ingat wajah manisnya tiffany, hingga ia kembali bangkit dari tempat tidurnya dan mencari album semasa sdnya dulu.

setelah dicari-cari akhirnya ketemu. grey membuka lembaran pertama. melihat fotonya ketika pertama kalinya ia masuk sd. lucu sekali!

lalu halaman demi halaman dia buka. ada beberapa fotonya bersama teman2nya dan juga ada foto berdua bersama tiffany.

grey ingat sekali tentang foto itu. itu foto2 2 hari sebelum kepindahan tiffany. foto grey yg menggenggam kedua tangan tiffany dan mereka saling berhadapan. terlihat sekali tiffany tersenyum dan grey juga, ia tersenyum lebar. lalu ada foto mereka berdua saat kelas 4 mengingatkan grey dngan sesuatu....



#14

FLASHBACK

"tiffany! ngapain disitu?" tanya grey yg melihat gadis itu berdiri di depan boutique yg memajang 2 pasang gaun pengantin.

grey menphampiri gadis itu.

"kamu ngapain tiff?" tanyanya yg juga heran melihat tiffany memandangi gaun pengantin

"hemm.. suatu saat, aku bakalan gaun ini sama orang yg aku suka" guman gadis itu tanpa melirik grey.

bocah itu tertawa lebar.

"kenapa tertawa?" tanya tiffany mulai kesal.

"kamu lucu! memangnya ada ya yg mau sama kamu!" ledek grey. tiffany pun kesal.

"pasti adalah!" ucapnya sedikit marah. tapi, bocah itu tetap tertawa

"kalo pun ada, itu aku orangnya hahaha" ucap grey yg kembali tertawa, mungking menurutnya itu lucu.

gadis itu shock mendengar perkataan bocah itu. walaupun bercanda tapi rasanya itu bukan candaan. tiffany yg wajahnya memerah itu segera pergi berlari menyusul temannya yg pergi ke toko buku. grey yg tertawa menghentikan tawaannya dan mengejar tiffany.

grey tertawa sendiri jika mengingat hal itu. lucunya ia dulu.

"tiffany.. tiffany.. you're so beautiful!" ujarnya sambil tersenyum sendiri.

kali ini grey melihat foto tiffany berdua dengannya tapi, gadis itu tidak tersenyum. tiffany sedang gak mood berfoto dengan grey tetapi, malah dipaksa berfoto.

ada pula foto grey bersama keluarganya. mereka berfoto karena itu ultah grey yg ke 12. ketik

a semua teman2nya tak datang termasuk tiffany yg manis itu.
semenjak itu grey sedikit lebih jutek bahkan, ia juga sempat tak mau berbicara dengan teman2nya beberapa hari karena kesalahanan mereka juga. tapi tetap saja yg paling disalahkan adalah tiffany.
ketika grey marah sayangnya gadis itu tak ada, malah pindah tanpa memberi pesan apa2 dengan bocah itu. semenjak itu grey berkata tak mau bertemu gadis itu lagi. makanya sikapnya selama ini dingin terhadap tiffany. lagipula grey sudah melupakan tiffany. tapi, ia datang kembali.



#15

terpikir oleh grey untuk mendatangi rumah tiffany. ia ingin mengajaknya bermain.

saat dijalan grey baru ingat, ia tak tahu rumah tiffany yg sekarang. apa boleh buat sudah kepalang diluar rumah, grey pergi saja ke taman bermain di dekat sdnya itu.

hey! ternyata ada tiffany disana. senang sekali ia bermain di taman bermain.

bocah itu langsung menghampiri tiffany.

"tiff?" sapanya kali ini ia mengumbar secuil senyuman.

"grey! ngapain?" tanya tiffany.

"gue.. gue.. mampir kesini dan ternyata ada lo" jawabnya. gak mungkin kan grey bilang mau cari tiffany.

"oh" grey menghampiri tiffany yg duduk di ayunan.
"kok lo sendirian aja sih?" tanya grey hati2

"kenapa emangnya?" tanyanya balik

"gak apa apa" sahut bocah itu. "tiff..?" panggilnya

"hemm..?" sahutnya yg sambil memainkan hpnya.

"tiff..!"

"apaaa?" balasny.

"kok lo bohong sih?" ucap grey padanya.

"bohong apa?" tanya tiffany.

"lo kan bilangnya pasti dteng ke ultah gue dulu. taunya malah pindah rumah, gak bilang2 gue lg!" ujarnya dengan wajah sedikit cemberut. tiffany tertawa kecil

"nanti kalo gue bilang lo. lo nangis, sedih, kehilangan gue ini haha" jawab gadis itu bercanda

"gak lucu tau! mana nyuruh tmen2 yg lain buat gak ngasih tau gue lagi. jahat lo!" ucap grey menyalahkan.

mereka terdiam sejenak tak berbic
ara.

"kan sekarang gue disini" sahut tiffany biasa saja.

"ia disini, tapi keadaannya udah berubah!" balas bocah itu dengan nada serius.

"berubah gimana? gue tetep yg dulu" jawabnya

"berubah. gue udah lupa sama lo!" ucapnya membuat tiffany tersentak. sepertinya ia memikirkan sesuatu.

"lupa? sama gue? oooh" balasnya.

"gue kira lo gak bakal balik lagi. gue beneran ngelupain lo tiff!" ujarnya khawatir

"iya gue tau, sekarang kan ada cewek lain." jawab tiffany mendadak ngaco...



#16

greyson mengkerutkan keningnya lalu melirik gadis itu.

"cewek lain?" tanya grey seperti berpura pura

"ya. si lauren itu!" sebut tiffany. grey tertawa hambar.

"oh dia, iya sih dia emang deket sama gue. mungkin bisa jadi pacar gue" jawabnya angkuh. mata tiffany melebar wajahnya berubah asem

"oh.. semoga berhasil sama lauren" ucapnya yg tak kalah angkuh.

"yaudah gue mau pergi aja" ujar tiffany yg akan pergi. tapi baru saja berjalan dia langsung menoleh grey "lo gak mau cegah gue pergi?" tanya tiffany makin cemas.

grey bingung dengan ucapan tiffany. ia hanya menggelengkan kepalanya, menandakan tidak.

ekspresi tiffany makin cemberut. "ouuh!" tiffany membalikan badannya dan berlari pergi.

"hey tiff! tunggu! gitu aja ngambek!" ucap greyson, kemudian ia segera mengejar gadis itu.

"hey tunggu!" greyson berlari mengejar gadis itu. sementara tiffany mempercepat langkahnya.

"tiff..!" panggil grey. tetapi ia tak menghiraukan.

"tiffany madison!" grey terus memanggil gadis itu yg berjalan melangkah pergi. tapi tetap saja gadis itu tidak peduli

"dia kenapa sih!" tanya grey dalam hati.

akhinya grey menarik tangan tiffany.


"apaan sih greyson chance!" sahut tiffany.

"lo kenapa? maen pergi aja" tanyanya bingung. tiffany menatap grey yg juga bingung dengan apa yg terjadi.

"gue mau pulang grey. jadi lepasin tangan gue ya" pinta gadis itu. grey kemudian melepaskan tangan tiffany.

"gue anterin ya, sekalian gue pengen tau rumah lo" ujar bocah itu memohon.

"gak usah!" jawabnya ketus.

"lo kenapa sih tiff? masa ngambek lagi!" keluh grey sedikit khawatir.

"gue ngambek? bukannya selama ini lo yg jutek sama gue"
"iya tapi kan itu semua salah lo!" bocah itu malah menyalahkan tiffany.

"salah gue ya? oke. maaf ya Mr. Chance."
"kok lo gitu?" tiffany tidak menjawab.
"terserah deh."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar